Kementan-BUMN berkolaborasi wujudkan swasembada gula
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menggalakkan kolaborasi bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam rangka meningkatkan produksi gula nasional sekaligus mewujudkan swasembada.
"Intinya kita akan kerjasama untuk memastikan kebutuhan gula dalam negeri dapat kita penuhi. Karena itu kami undang juga dari ID Food, RNI, PTPN dan juga PIHC. Semua akan berkolaborasi bersama Kementan," ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Selasa.
Menurut Kartika gula merupakan kebutuhan strategis yang harus tersedia setiap saat. Oleh karena itu, BUMN saat ini tengah memastikan berapa jumlah petani yang nantinya berhak menerima pupuk subsidi.
"Sekarang ini hanya masalah data saja yang perlu kita pastikan. Jadi kita lagi berupaya mendapatkan update untuk memastikan semuanya," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan percepatan menuju swasembada gula terus dilakukan melalui perizinan investasi dan penerapan teknologi.
Terbaru, ungkap Amran, pemerintah telah menjalin komunikasi dengan pemerintah Brasil untuk memperkuat teknologi mekanisasi.
"Sekarang ini fokus kita adalah gula dulu agar terpenuhi karena harganya sedang tinggi. Tapi manakala gula rendah baru kita bergerak ke etanol. Sementara untuk membangun pabrik gula, rencananya ID Food akan bergerak di wilayah kawasan dan investor bergerak di wilayah teknologi," ujar Amran.
Amran mengungkapkan salah satu langkah dalam meningkatkan produksi gula dalam negeri salah satunya melalui rencana pembangunan kawasan industri gula di Papua dengan luas 1 sampai 2 juta hektar.
"Membangun kawasan (industri gula) di Papua rencana 1 sampai 2 juta hektar tapi sementara 200 ribu hektar untuk membuat pabrik gula," kata Amran.
Amran menerangkan satu pabrik gula di kawasan tersebut diperkirakan dapat memproduksi 8 ribu hingga 12 ribu ton cane per day (TCD).
"Intinya kita akan kerjasama untuk memastikan kebutuhan gula dalam negeri dapat kita penuhi. Karena itu kami undang juga dari ID Food, RNI, PTPN dan juga PIHC. Semua akan berkolaborasi bersama Kementan," ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan pada Selasa.
Menurut Kartika gula merupakan kebutuhan strategis yang harus tersedia setiap saat. Oleh karena itu, BUMN saat ini tengah memastikan berapa jumlah petani yang nantinya berhak menerima pupuk subsidi.
"Sekarang ini hanya masalah data saja yang perlu kita pastikan. Jadi kita lagi berupaya mendapatkan update untuk memastikan semuanya," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan percepatan menuju swasembada gula terus dilakukan melalui perizinan investasi dan penerapan teknologi.
Terbaru, ungkap Amran, pemerintah telah menjalin komunikasi dengan pemerintah Brasil untuk memperkuat teknologi mekanisasi.
"Sekarang ini fokus kita adalah gula dulu agar terpenuhi karena harganya sedang tinggi. Tapi manakala gula rendah baru kita bergerak ke etanol. Sementara untuk membangun pabrik gula, rencananya ID Food akan bergerak di wilayah kawasan dan investor bergerak di wilayah teknologi," ujar Amran.
Amran mengungkapkan salah satu langkah dalam meningkatkan produksi gula dalam negeri salah satunya melalui rencana pembangunan kawasan industri gula di Papua dengan luas 1 sampai 2 juta hektar.
"Membangun kawasan (industri gula) di Papua rencana 1 sampai 2 juta hektar tapi sementara 200 ribu hektar untuk membuat pabrik gula," kata Amran.
Amran menerangkan satu pabrik gula di kawasan tersebut diperkirakan dapat memproduksi 8 ribu hingga 12 ribu ton cane per day (TCD).