Brigade Pangan wujudkan swasembada pangan nasional dengan peran pemuda

id program brigade pangan, menteri amran sulaiman, presiden prabowo subianto, swasembada pangan, surplus pangan, ketahanan pangan, pertanian kalteng, kal

Brigade Pangan wujudkan swasembada pangan nasional dengan peran pemuda

Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Palangka Raya (ANTARA) - Program Brigade Swasembada Pangan dirancang untuk mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan nasional.

"Adapun upaya mewujudkan swasembada pangan dalam program ini, dilakukan dengan mengoptimalkan peran generasi muda di sektor pertanian," kata Koordinator Wilayah Gempita Kalteng sekaligus Manajer Brigade Pangan Petani Keren Reyri Kaswanda dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Senin.

Hal ini ia sampaikan, selain agar masyarakat secara luas dapat memahami tujuan dari adanya program ini, juga sekaligus menanggapi adanya kritik yang disampaikan pihak lain berkaitan lokasi lahan dan mekanisme pendapatan dalam program tersebut.

Reyri menjabarkan Program Brigade Pangan merupakan salah satu inisiatif strategis dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bertujuan memberdayakan petani muda melalui pendekatan produktivitas hasil panen.

"Program ini juga dirancang dengan konsep yang sangat erat kaitannya dengan ekonomi pertanian," jelasnya.

Sistem dalam Brigade Pangan mengadopsi pola manajemen profesional yang memungkinkan adanya jabatan manajer. Manajer bertugas mengelola dan memanajemen anggota dengan pendekatan kewirausahaan, sehingga tak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga menarik minat pelaku usaha terlibat dalam visi dan misi program ini.

Reyri menjelaskan pendapatan dalam program ini tidak berupa gaji tetap, melainkan didasarkan pada hasil panen kolektif. Perhitungan pendapatan berasal dari produksi padi di lahan seluas 200 hektare, dengan estimasi hasil panen 6 ton per hektare. Dengan harga gabah Rp6.500 per kilogram, total pendapatan diproyeksikan mampu mencapai Rp7,8 miliar.

"Setelah dikurangi biaya produksi dan bagi hasil dengan pemilik lahan, pendapatan tersebut dibagi kepada 15 petani muda selama satu musim tanam atau tiga bulan. Dengan skema ini, setiap petani dapat memperoleh pendapatan minimal Rp10 juta per bulan," tuturnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng: Jembatan Tumbang Manjul permudah akses menuju Melawi-Kalbar

Program ini berbasis kolaborasi dengan masyarakat lokal. Lahan yang digunakan adalah bagian dari program cetak sawah, dan kepala desa memfasilitasi kerja sama antara pemilik lahan dengan manajemen Brigade Pangan.

Sistem ini memastikan lahan yang selama ini kurang produktif dapat dimanfaatkan secara optimal, tidak hanya meningkatkan hasil pertanian tetapi juga memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat setempat.

Pemilik lahan yang menjalin kerja sama dengan Brigade Pangan melalui Nota Kesepahaman (MoU) mendapatkan 30 persen dari hasil panen sebagai kompensasi atas tanggung jawab menjaga keamanan lahan.

Sementara itu, Brigade Pangan sebagai pengelola dan pemodal mendapatkan 70 persen. Skema ini dirancang untuk menciptakan hubungan saling menguntungkan antara pemilik lahan dan Brigade Pangan.

Dalam rangka mendukung keberhasilan program ini, Kementerian Pertanian memberikan berbagai bentuk bantuan, termasuk benih unggul, pupuk, subsidi pengolahan lahan sebesar Rp900.000 per hektare, serta alat mesin pertanian seperti traktor roda dua, traktor roda empat, combine harvester, hingga drone.

"Bantuan ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja, sehingga petani dapat mengelola lahan dengan hasil maksimal," tambahnya.

Program ini bertujuan memberdayakan generasi muda agar terlibat aktif dalam sektor pertanian. Dengan adanya pendampingan dan insentif yang jelas, petani muda tidak hanya mendapatkan pengalaman bertani tetapi juga pendapatan yang layak dan berkelanjutan. Reyri mengajak semua pihak untuk mendukung program ini dengan pendekatan yang konstruktif.

"Program ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk mendukung swasembada pangan nasional, memberdayakan petani muda, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan," ujarnya.

Brigade Pangan diharap mampu menjawab tantangan sektor pertanian sekaligus mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia dalam menciptakan Indonesia lebih mandiri di bidang pangan.

Baca juga: Perkuat sinergi bersama masyarakat, Pemprov gelar Jalan Sehat Kalteng Berkah

Baca juga: Kalimantan Tengah pacu kualitas penyelenggaraan haji dan umrah

Baca juga: Kalteng miliki posisi strategis dalam implementasi ekonomi hijau