Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah membentuk brigade alat dan mesin pertanian untuk membantu petani di wilayah tersebut.
"Brigade alat dan mesin pertanian (alsintan) berada di bawah pengelolaan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Seruyan, Sugian Noor di Kuala Pembuang, Jumat.
Ia menjelaskan, saat ini ada banyak petani yang tersebar di berbagai kecamatan belum mendapat bantuan alsintan sehingga sebagian besar petani masih mengolah lahan secara manual.
Oleh karena itu, keberadaan brigade alsintan bertugas mengelola alsintan milik pemerintah yang dapat dipinjamkan untuk kebutuhan para petani terutama dalam mengolah lahan pertanian.
"Ada 58 unit traktor yang bisa dipinjam petani untuk keperluan mengolah lahan," katanya.
Ia menambahkan, secara teknis peminjaman alsintan dapat diajukan petani kepada brigade alsintan dengan biaya perawatan mesin Rp200 ribu per 5 hektare lahan yang akan diolah, dan operasional diserahkan sepenuhnya kepada petani.
"Sebagian besar wilayah sudah masuk musim tanam, dan kita berharap keberadaan brigade alsintan ini dapat membantu petani untuk mengolah lahan," katanya.
Ia menegaskan, saat ini Pemkab Seruyan terus melakukan pembenahan di berbagai sektor sesuai dengan rencana pembangunan daerah, dan sektor pertanian merupakan salah satu sektor prioritas yang perlu mendapat perhatian oleh pemerintah.
Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan sektor pertanian, Pemkab Seruyan melalui DKPP akan terus memperjuangkan bantuan bagi petani, bukan hanya melalui APBN tapi juga APBD.
Selama beberapa tahun terakhir, Pemkab Seruyan telah menyalurkan tidak kurang dari 1.000 alsintan berbagai jenis dalam bentuk hibah kepada para petani.
Mantan Asisten II Sekretariat Daerah Seruyan ini mengharapkan penerima bantuan alsintan hendaknya dapat menjaga dan merawat bantuan pemerintah, terutama yang berupa peralatan agar tahan lama dan dapat digunakan untuk jangka panjang.
"Dengan alsintan maka cara kerja petani akan semakin mudah, karena itu diharapkan bantuan alsintan akan mendorong peningkatan cetak sawah dan produksi pertanian sehingga kesejahteraan petani juga semakin baik," katanya.
Menurutnya, selain dituntut memaksimalkan bantuan pemerintah, untuk mencapai ketahanan pangan berkelanjutan, para petani harus benar-benar menjalankan program pertanian dengan penuh komitmen, terutama untuk pemenuhan target produksi serta luas tanam.
Kemudian untuk mewujudkan Seruyan sebagai lumbung produksi pertanian, maka aktivitas pertanian harus mendapat dukungan dari seluruh sektor terkait yang ada di Seruyan.
"Pembangunan pertanian harus terus maksimal, untuk itu ke depan diharapkan ada koordinasi yang baik antarinstansi sehingga ada kesepahaman dan sinergi dalam membangun pertanian di Seruyan," katanya.