Pulang Pisau (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah memastikan bahwa bahwa pendistribusian pupuk bersubsidi yang dialokasikan sebanyak 4.606 ton pada tahun 2024, telah memenuhi kebutuhan para petani di lima kecamatan.
Pendistribusian pupuk bersubsidi selama tahun 2024 pun tidak ada kendala dan bisa lebih cepat serta transparan, Kata Kepala Dinas Pertanian Pulpis Godfridson melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Suhaimi di Pulang Pisau, kemarin.
"Ada juga penambahan kuota pupuk bersubsidi dari hasul evaluasi Kementerian Pertanian (Kementan). Jadi, tidak ada lagi para petani yang kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," tambahnya.
Dikatakan, total kuota kebutuhan untuk Kabupaten Pulang Pisau dialokasikan 4.606 ton berdasarkan SK Kepala Dinas Nomor 520/4179/Distan-PSP/XII/2024. Berdasarkan SK itu, ada dua jenis pupuk subsidi yang disalurkan ke petani Pulpis, yakni UREA mencapai 1.936.000 kilogram (1.936 ton) dan NPK sebanyak 2.670.000 kilogram (2.670 ton).
Sementara untuk harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsisdi, berdasarkan peraturan Menteri Pertanian Nomor 49 Tahun 2020 terdapat tiga jenis pupuk yakni UREA Rp2.250 perkilogram, NPK Phonska Rp2.300 perkilogram, dan NPK Formula Khusus Rp 3.300 perkilogram.
"Setelah ada penambahan kuota pupuk bersubsidi dari hasil evaluasi Kementerian Pertanian itu, pendistribusian menjadi lebih cepat sehingga Kelompok Tani (Poktan) tidak lagi harus menunggu lama," beber Suhaimi.
DIa mengakui, sebelum ada penambahan kuota, para petani masih terkendala kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi, bahkan pupuk bersubsidi sangat langka di kios sehingga terpaksa harus membeli pupuk non subsidi dengan harga pasaran.
Untuk itu, kedepannya pendistribusian pupuk bersubsidi standar HET bisa dilakukan melalui Gapoktan atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaanya agar pupuk bisa lebih cepat lagi diterima oleh petani.
Baca juga: DPMPTSP Pulang Pisau permudah layanan perizinan usaha
"Pendistribusian pupuk harus sesuai prinsip, saat petani ingin memupuk lahan pertanian, pupuk harus sudah tersedia," demikian Suhaimi.
Sebelumnya, salah seorang petani salah satu petani di Desa Belanti, Setyanto (43) mengatakan dengan adanya penambahan kuota dan alur pendistribusian yang sudah dievaluasi, para petani tidak kesulitan lagi mendapatkan pupuk bersubsidi di awal musim pertama.
"Para petani berharap kepada pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian harus tetap memberikan pengawasan ketat terhadap alur distribusi pupuk bersubsidi, sebagai upaya menghindari oknum-oknum yang menjual pupuk bersubsidi diatas harga HET," singkat Setyanto.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau evaluasi PKL di Jalan Abel Gawei
Baca juga: Pemkab-DPRD Pulang Pisau rancang regulasi kemitraan dan standar harga TBS
Baca juga: DPMD Pulang Pisau dorong desa perkuat kelembagaan BUMDes