Pangkalan Bun (ANTARA) - Penjabat Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Budi Santosa bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat melaksanakan peninjauan secara langsung pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilu 2024.
"Hari ini kita meninjau langsung pelaksanaan pemungutan suara ulang yang dilaksanakan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 di Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar," kata Budi Santosa di Pangkalan Bun, Selasa.
Dia mengharapkan pada pelaksanaan PSU ini angka daftar pemilihnya sesuai dengan angka pemilihan pada pelaksanaan pemilu 14 Februari 2024 kemarin.
"PSU ini terkait dengan pemilihan presiden, dari data yang ada daftar pemilihnya kurang lebih 290 orang dan yang hadir pada pelaksanaan pemilu itu sebanyak 257 orang. Harapan kita semoga yang hadir sama seperti pelaksanaan hari H pemilu kemarin," ungkapnya.
Budi juga menginstruksikan kepada pemerintah kelurahan setempat untuk mendorong agar masyarakatnya dapat hadir pada pelaksanaan PSU tersebut.
"Jangan sampai nanti PSU ini partisipasi masyarakatnya terlalu jauh dari partisipasi masyarakat waktu pemilihan di hari pemilu 2024 yang lalu sama," ucapnya.
Baca juga: Dishub Kobar: Kesadaran dan keselamatan saat berkendara harus diajarkan sejak dini
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kobar Chaidir menjelaskan, Pelaksanaan PSU tersebut di sebabkan oleh adanya 13 orang yang bukan haknya ikut memilih di TPS tersebut.
"Dalam artian bahwa 13 orang ini menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) di luar Kabupaten Kobar, dan tidak menggunakan formulir pindah pemilih," jelasnya.
Chaidir mengungkapkan, bahwa temuan itu kemarin dilaporkan oleh pengawas TPS yang kemudian ditindaklanjuti oleh Panwas. Selanjutnya, direkomendasikan kepada PPK Kecamatan Kumai untuk melakukan PSU.
"Selanjutnya PPK membuat surat kepada KPU untuk melaksanakan dan menyiapkan terkait logistik dan lain sebagainya, untuk pelaksanaan PSU hari ini," ungkapnya.
Chaidir mengatakan, untuk DPT di Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai tersebut sebesar 290 dan pada pelaksanaan pemilu kemarin yang mencoblos presiden sebanyak 257.
"Akan tetapi, karena ada 13 orang yang bukan haknya, jadi akhirnya di jadikan penemuan oleh kawan-kawan pengawas TPS," demikian Chaidir.
Baca juga: Kelancaran transportasi udara dorong peningkatan perekonomian Kobar
Baca juga: Pendaratan perdana Batik Air di Pangkalan Bun angkut 150 penumpang
Baca juga: Sebanyak 725 warga binaan di Kobar salurkan hak pilih di TPS khusus