Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow Sp.PD-M.Med, Sci, FINASIM. membagikan rekomendasi waktu untuk memeriksakan kadar gula darah secara mandiri saat menjalankan ibadah puasa bagi penderita diabetes.
Ikhsan, dokter lulusan Universitas Indonesia itu menyebutkan terdapat beberapa opsi waktu untuk melakukan pemeriksaan gula darah mandiri saat berpuasa.
"Secara umum bisa diperiksa sebelum sahur, lalu dua jam setelah sahur yaitu saat pagi hari misalkan sekitar jam 5,6, barangkali jam 7 juga bisa," kata Ikhsan dalam sebuah diskusi daring yang dipantau di Jakarta pada Kamis.
Selain itu, pemeriksaan gula darah bisa dilakukan setelah berbuka puasa. Biasanya, pemeriksaan dilakukan pada jam tersebut untuk mengetahui seberapa tinggi kadar gula darah setelah makan takjil.
Baca juga: Kemenkes fokus distribusikan alat periksa gula darah di puskesmas
Dokter yang praktik di RSUP Fatmawati itu mengatakan, pemeriksaan gula darah juga boleh dilakukan pada tengah hari untuk mengetahui tinggi atau rendahnya gula darah dalam tubuh saat menjalani puasa, atau pada tengah malam hingga menjelang sahur.
Penderita diabetes dianjurkan segera memeriksakan gula darah dalam tubuhnya di luar waktu-waktu tersebut apabila merasakan tanda gejala hipoglikemia yakni kondisi kadar gula darah rendah atau hiperglikemia yaitu kondisi kadar gula darah tinggi.
"Seorang diabetesi boleh atau bahkan sangat dianjurkan periksa kalau ada keluhan hipoglikemia atau hiperglikemia. Jadi kalau misalkan merasa lemas, berdebar-debar, ngantuk silakan cepat diperiksakan sekalipun di luar waktu yang dianjurkan," ujar Ikhsan.
Menurutnya, seberapa sering individu dengan diabetes harus memeriksakan gula darahnya dalam satu hari tergantung dari obat dan intensitas mengonsumsinya.
Baca juga: Pasien diabetes idealnya periksa gula darah rutin tujuh kali sehari
Apabila penderita diabetes hanya mengonsumsi obat minum dan memiliki risiko hiperglikemia rendah dapat melakukan pemeriksaan satu kali menjelang berbuka puasa.
Sedangkan bagi yang mengonsumsi obat diabetes secara intens yakni melebihi 2 sampai 3 kali sehari, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan gula darah lebih sering. Ikhsan menganjurkan dilakukan pemeriksaan pada pagi dan sore hari.
"Tetapi kalau dia pakai (obat) intensif, di atas dua tiga kali, mau tidak mau salah satu upaya untuk meminimalkan risiko kita memberikan pengertian harus agak lebih sering," tutur dia.
Ikhsan menambahkan, pemeriksaan gula darah tidak perlu dilakukan setiap hari, yang penting dilakukan pada hari-hari pertama puasa. Apabila kondisi gula darah aman, intensitas pemeriksaan dapat dikurangi.
Berita Terkait
Alat cuci darah lokal pertama dan kedua se-ASEAN milik Indonesia
Kamis, 19 Desember 2024 13:59 Wib
Berikut penyebab pembuluh darah di otak pecah
Rabu, 18 Desember 2024 9:37 Wib
Kebutuhan darah meningkat, Pj Bupati ingin masyarakat Kobar jadi pendonor aktif
Selasa, 3 Desember 2024 16:47 Wib
Berikut rekomendasi buah penambah darah, cegah anemia secara alami
Minggu, 1 Desember 2024 20:24 Wib
Vitamin D bantu turunkan tekanan darah pada lansia obesitas
Kamis, 14 November 2024 9:03 Wib
Polres Kotim bantu pasok stok darah PMI
Rabu, 30 Oktober 2024 5:40 Wib
Bantu ketersediaan darah, Polres bersama PWI Kobar gelar donor darah
Selasa, 29 Oktober 2024 11:04 Wib
Mengalami diabetes sebelum usia 40 tahun bisa tingkatkan risiko kematian
Minggu, 27 Oktober 2024 10:58 Wib