Curi BBM, seorang remaja diamankan warga Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Seorang remaja berusia 17 tahun harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, Kalimantan Tengah, usai kedapatan warga mencuri dua botol BBM jenis pertalite.
Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana, melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Langkai, Aipda Van Royen mengatakan, peristiwa tersebut berawal pada saat pelaku bersama empat orang temannya mendatangi kios yang berada di kawasan Jalan Cempaka, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.
"Pelaku bersama empat orang rekannya itu mendatangi kios dengan menggunakan sepeda motor," katanya belum lama ini.
kemudian, keempat temannya tersebut mengalihkan perhatian pemilik kios dengan berpura-pura membeli sesuatu di kios tersebut. Saat pemilik kios lengah, terduga pelaku kemudian mengambil dua botol BBM jenis pertalite yang terpajang di rak BBM di depan kios korban.
Namun nahas, aksi terduga pelaku diketahui oleh pemilik kios, yang pada saat kejadian aksi terduga pelaku terekam kamera CCTV yang terpasang di depan kios korban.
"Korban kemudian berteriak maling dan teriakan tersebut mengundang perhatian warga setempat," ucapnya.
Mengetahui aksinya dipergoki pemilik kios, terduga pelaku kemudian berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Sementara para warga yang mendengar teriakan korban, sontak mengejar terduga pelaku.
Aksi kejar-kejaran antara warga dan terduga pelaku pun terjadi hingga akhirnya pelarian terduga pelaku berakhir, usai menabrak pagar rumah warga dan berhasil diamankan.
Pada saat diamankan warga, terduga pelaku mengalami luka-luka pada bagian wajah, tangan hingga kaki. Kemudian oleh warga, terduga pelaku dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya dan diserahkan ke Polsek Pahandut.
"Sementara empat temannya berhasil melarikan diri," ucapnya.
Lebih lanjut Van Royen mengapresiasi kepada warga yang tidak melakukan menghakimi terduga pelaku serta bergerak cepat menyerahkan kepada kepolisian.
Dirinya mengimbau kepada seluruh warga agar dapat menjaga sinergitas dalma menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga dapat tetap kondusif.
"Untuk motifnya masih kita lakukan penyelidikan," demikian Van Royen.
Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana, melalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Langkai, Aipda Van Royen mengatakan, peristiwa tersebut berawal pada saat pelaku bersama empat orang temannya mendatangi kios yang berada di kawasan Jalan Cempaka, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.
"Pelaku bersama empat orang rekannya itu mendatangi kios dengan menggunakan sepeda motor," katanya belum lama ini.
kemudian, keempat temannya tersebut mengalihkan perhatian pemilik kios dengan berpura-pura membeli sesuatu di kios tersebut. Saat pemilik kios lengah, terduga pelaku kemudian mengambil dua botol BBM jenis pertalite yang terpajang di rak BBM di depan kios korban.
Namun nahas, aksi terduga pelaku diketahui oleh pemilik kios, yang pada saat kejadian aksi terduga pelaku terekam kamera CCTV yang terpasang di depan kios korban.
"Korban kemudian berteriak maling dan teriakan tersebut mengundang perhatian warga setempat," ucapnya.
Mengetahui aksinya dipergoki pemilik kios, terduga pelaku kemudian berusaha melarikan diri menggunakan sepeda motornya. Sementara para warga yang mendengar teriakan korban, sontak mengejar terduga pelaku.
Aksi kejar-kejaran antara warga dan terduga pelaku pun terjadi hingga akhirnya pelarian terduga pelaku berakhir, usai menabrak pagar rumah warga dan berhasil diamankan.
Pada saat diamankan warga, terduga pelaku mengalami luka-luka pada bagian wajah, tangan hingga kaki. Kemudian oleh warga, terduga pelaku dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya dan diserahkan ke Polsek Pahandut.
"Sementara empat temannya berhasil melarikan diri," ucapnya.
Lebih lanjut Van Royen mengapresiasi kepada warga yang tidak melakukan menghakimi terduga pelaku serta bergerak cepat menyerahkan kepada kepolisian.
Dirinya mengimbau kepada seluruh warga agar dapat menjaga sinergitas dalma menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, sehingga dapat tetap kondusif.
"Untuk motifnya masih kita lakukan penyelidikan," demikian Van Royen.