Posyandu binaan PT GSIP-AMR buka kelas balita kembangkan sensorik & motorik

id pt gsip, pt amr, kelas balita posyandu teratai,PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi, PT Agro Menara Rachmat, pangkalan bun, pos pelayanan terpadu, kobar, k

Posyandu binaan PT GSIP-AMR buka kelas balita kembangkan sensorik & motorik

Posyandu Teratai saat memberikan kelas balita kepada anak-anak, Jumat (6/9/2024) (ANTARA/HO-PT GSIP-AMR)

Pangkalan Bun (ANTARA) - PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP) dan PT Agro Menara Rachmat (AMR) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah mengembangkan program kesehatan dengan menambahkan kelas balita di Posyandu Teratai.

Ketua Posyandu Teratai Lisa Agustina di Pangkalan Bun, Jumat, mengatakan, penambahan program kelas balita tersebut bertujuan merangsang perkembangan sensorik dan motorik anak.

"Melalui kelas balita, kita membantu para orang tua melatih perkembangan sensorik dan motorik anak. Dikemas dengan kegiatan menarik interaktif, kami mengajak anak mengenal alam serta melakukan kegiatan aktif dalam menstimulasi panca indera," katanya.

Dia menyampaikan, dalam melaksanakan program tersebut dirinya dibantu tiga kadernya, dan program tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu rutin.

"Posyandu menjadi fasilitas pelayanan kesehatan yang diutamakan untuk ibu dan anak. Diadakan sekali sebulan, posyandu menjadi wadah pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan pelayanan sosial," terangnya.

Baca juga: DPRD Kobar rumuskan ranperda pendidikan pancasila dan wawasan kebangsaan

Lanjutnya, program yang kerap sering kali dilaksanakan posyandu yaitu pelayanan program kesehatan anak seperti imunisasi, pemantauan kesehatan anak melalui pengecekan berat badan, tinggi badan dan konseling kesehatan, pemantau gizi anak.

"Dan yang menjadi perbedaan antara Posyandu Teratai dengan posyandu lainnya, yaitu melalui program kelas balita ini," ucapnya.

Lisa menjelaskan, tak jarang, para orang tua balita meminta kelas balita agar lebih rutin diadakan, karena banyaknya dari orang tua yang mulai menanyakan dan berdiskusi secara pribadi tentang kegiatan lain yang dapat membantu sensorik dan motorik anak.

"Sejak hadirnya kelas balita, tingkat kehadiran peserta hampir 100 persen, biasanya hanya 50-70 persen aja. Banyak juga ibu-ibu yang konsultasi tentang aktivitas yang bisa mendorong tumbuh kembang anak. Kesadaran ini meningkat setelah mengetahui ternyata hal-hal sederhana bisa membantu sensorik dan motorik anak," tuturnya.

Selain itu, Lisa bersama tiga kader lainnya melakukan modifikasi pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita yang mengikuti posyandu. Mengikuti anjuran Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Posyandu Teratai memberikan PMT yang kaya protein.

"Makanan menjadi salah satu faktor utama dalam tumbuh kembang anak, sehingga penting juga bagi ibu untuk memenuhi gizi anak," demikian Lisa Agustina.

Baca juga: TNI AU kenalkan sejarah Lanud Iskandar melalui bangunan Heritage Cornelius Willem

Baca juga: Desa Sabuai masuk 5 besar lomba desa berprestasi nasional

Baca juga: Pelamar CPNS di Kobar sudah 1.461 orang