Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menantang para mahasiswa di Indonesia untuk bisa menjadi pionir teknologi digital nasional sehingga Indonesia dapat menjadi negara inovator dan tidak hanya menjadi negara pasar.
Hal itu disampaikannya saat memberikan kuliah umum bertajuk "Tantangan dan Peluang Komunikasi di Era Digital" untuk sivitas Institut Media Digital Emtek (IMDE) di Jakarta Barat.
"Jangan hanya berhenti sebagai pemakai atau user dari teknologi ini, kita harus masuk lebih dalam lagi. Kalau bisa kita jadi player yang cerdas sekaligus menjadi produsen dari teknologi ini," kata Nezar dalam kuliah umum tersebut, Rabu.
Menurut dia penguasaan teknologi menjadi kemampuan yang tidak terhindarkan agar generasi muda di Indonesia mampu menjadi pionir dalam menciptakan inovasi dan juga solusi di era digital.
Ia mengajak agar para mahasiswa dapat menjadi aktor utama dalam pengembangan teknologi terkini yang sesuai kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Beberapa teknologi yang menurutnya perlu dipelajari saat ini karena relevan dengan lanskap teknologi digital yang berkembang di antaranya mengenai keamanan siber, kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI), hingga Internet of Things IoT.
"Misalnya anda bisa belajar AI, anda bisa belajar data science, belajar Internet of Things, anda belajar cyber security dan lain sebagainya itu semuanya berkaitan," katanya.
Wamenkominfo menekankan ke depan, tantangan yang dihadapi generasi muda lebih kompleks mengingat dengan lahirnya teknologi baru akan muncul pekerjaan baru yang membutuhkan kecakapan tertentu.
Guna menghadapi berbagai tantangan tersebut, Nezar mengajak para mahasiswa mengembangkan pemikiran yang terbuka, kreatif dan adaptif terhadap perubahan yang mungkin terjadi tersebut.
"Dunia yang kalian hadapi itu akan semakin menantang ke depan dan dibutuhkan pikiran yang terbuka. Harus cukup kreatif, harus cukup adaptif dengan perkembangan-perkembangan teknologi," tutupnya.