Kuala Kapuas (ANTARA) -
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Kapuas, Kalimantan Tengah saat ini merupakan salah satu kabupaten/kota yang berhasil keluar dari tingkat risiko bencana tinggi menjadi risiko sedang.
“Hal tersebut merupakan upaya dan kerja keras pemerintah daerah melalui instansi maupun lembaga terkait lainnya, yang terus melakukan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi bencana meminimalisir risiko jika terjadi bencana di Kapuas,” kata Penjabat (Pj) Bupati Kapuas Darliansjah di Kuala Kapuas, Jumat.
Hal itu dia sampaikan saat membuka sosialisasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilaksanakan di halaman Kantor Kelurahan Palingkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung.
Selain sosialisasi pencegahan karhutla, dalam kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberian makan tambahan secara simbolis kepada sejumlah anak di Kelurahan Palingkau Lama.
Darliansjah mengatakan pemkab melalui BPBD Kapuas, terus melakukan kajian-kajian dan penyusunan peta rawan bencana, serta rencana penanggulangan dalam rangka memenuhi standar pelayanan minimal bencana.
Di samping itu, pemasangan spanduk imbauan, patroli, hingga pembentukan pos komando siaga darurat di tingkat kabupaten serta pos lapangan yang berkedudukan di tingkat kecamatan, juga rutin dilaksanakan setiap tahun dalam rangka pencegahan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Saat ini Kabupaten Kapuas sudah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan selama 90 hari, terhitung mulai 22 Juli sampai dengan 19 Oktober 2024.
"Untuk itu, dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan perlu adanya langkah-langkah konkret dari semua pemangku kepentingan yang terlibat baik pemerintah, TNI/Polri, swasta dan masyarakat,” tuturnya.
Kemudian, dengan melakukan patroli secara rutin dan terjadwal ke daerah-daerah yang rawan serta perlu adanya reaksi dan penyampaian informasi cepat dalam menanggapi kebakaran hutan dan lahan sekecil apapun, guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang lebih besar.
Baca juga: KPU Kapuas tetapkan DPT Pilkada 2024 sebanyak 295.017 pemilih
Langkah ini, sambungnya, dilakukan dalam bentuk Gerakan "Kecamatan Bencana (Kencana)", yang didesain untuk mengoptimalkan peran pemerintah kecamatan dalam penanggulangan bencana di wilayahnya, sehingga dalam konteks ini menjadi kerangka bagi seluruh camat dalam beraktivitas membantu penanggulangan bencana di tingkat kecamatan.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, juga disampaikan terkait kesiapan Pemkab Kapuas dalam menghadapi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.
Ada 64 blok sampling desa dan kelurahan di 17 kecamatan yang akan disurvei Kemenkes tentang penilaian status stunting, dengan mengetahui status gizi balita dan mengukur indikator sasaran intervensi spesifik dan sensitif di Kapuas.
“Untuk Kecamatan Kapuas Murung ada empat lokasi blok sampling, rencananya di Kelurahan Palingkau Lama, Desa Palingkau Jaya (SP1), Desa Mampai dan Desa Palangkau Lama,” terangnya.
Berdasarkan survei SSGI perkembangan stunting di Kapuas mengalami penurunan signifikan dari tahun ke tahun, yaitu 2019 sebesar 42,37 persen, 2021 sebesar 25 persen, 2022 sebesar 20,10 persen dan 2023 sebesar 16,20 persen.