Pemkab bersama Desk Pilkada Pulpis monitoring kerawanan bencana di sejumlah kecamatan
Pulang Pisau (ANTARA) - Penjabat Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Nunu Andriani menyatakan bahwa dirinya bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah dan Desk Pilkada, telah melaksanakan monitoring ke sejumlah kecamatan jelang pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Monitoring itu sebagai upaya memetakan kerawanan bencana yang mungkin terjadi di sejumlah kecamatan di kabupaten ini menjelang pemungutan suara pilkada 2024, kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Rabu.
"Itu kami lakukan untuk memastikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai," ucapnya.
Dia pun menegaskan bahwa pemerintah daerah, sebagaimana tugas, pokok dan kewenangannya memfasilitasi pelaksanaan Pilkada dengan menjaga dan memelihara kondisi di masyarakat agar aman, tertib dan kondusif, serta memastikan kelancaran distribusi logistik.
Nunu Andriani mengatakan bahwa dari setiap monitoring yang dilaksanakan ke sejumlah kecamatan, pemerintah setempat bersama unsur Forkopimda mendapat saran, masukan dan informasi untuk kesiapan serta memfasilitasi Pilkada sehingga koordinasi dan kolaborasi terus dilakukan bersama pihak terkait.
"Indikator keberhasilan Pilkada salah satunya yaitu tingginya tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih di TPS," ujar dia.
Pj Bupati Pulpis itu pun memastikan bahwa pihaknya bersama tim Desk Pilkada, selalu berkoordinasi untuk mendapatkan dukungan dalam mengantisipasi kerawanan terjadinya bencana saat Pilkada 27 November 2024 seperti banjir dan cuaca ekstrem. Mitigasi bencana ini dilakukan agar TPS yang potensial terjadi bencana bisa menyesuaikan dan memiliki solusi alternatif.
"Peran serta pemerintah daerah khususnya ditingkat kecamatan dan desa akan sangat memberikan kontribusi yang besar untuk kesuksesan pelaksanaan Pilkada tahun 2024," kata Nunu Andriani.
Baca juga: Tandean definitif menjadi ketua DPRD Pulang Pisau
Dirinya pun meminta kepada para Camat, kepala desa, lembaga adat dan lainnya yang ada di kabupaten setempat, agar dapat berperan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Pilkada di wilayahnya sesuai kewenangannya. Indikator keberhasilan pelaksanaan Pilkada adalah tingginya partisipasi masyarakat, setiap tahapan Pilkada yang berjalan dengan lancar serta terjaganya iklim yang kondusif pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan.
"Dalam aturan yang baru setiap TPS dimaksimalkan 600 pemilih. Artinya pemilih setiap TPS lebih banyak dari Pileg dan Pilpres yang sebelumnya, sehingga setiap TPS diharapkan bisa memenuhi standar dan memenuhi kenyamanan dan keamanan masyarakat yang datang ke TPS," demikian Nunu Andriani.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau berikan nelayan bantuan alat tangkap dan benih
Baca juga: OPD Pulang Pisau diingatkan capaian target kinerja
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau fasilitasi peningkatan kapasitas kader Posyandu
Monitoring itu sebagai upaya memetakan kerawanan bencana yang mungkin terjadi di sejumlah kecamatan di kabupaten ini menjelang pemungutan suara pilkada 2024, kata Nunu Andriani di Pulang Pisau, Rabu.
"Itu kami lakukan untuk memastikan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) dapat berjalan dengan lancar, aman dan damai," ucapnya.
Dia pun menegaskan bahwa pemerintah daerah, sebagaimana tugas, pokok dan kewenangannya memfasilitasi pelaksanaan Pilkada dengan menjaga dan memelihara kondisi di masyarakat agar aman, tertib dan kondusif, serta memastikan kelancaran distribusi logistik.
Nunu Andriani mengatakan bahwa dari setiap monitoring yang dilaksanakan ke sejumlah kecamatan, pemerintah setempat bersama unsur Forkopimda mendapat saran, masukan dan informasi untuk kesiapan serta memfasilitasi Pilkada sehingga koordinasi dan kolaborasi terus dilakukan bersama pihak terkait.
"Indikator keberhasilan Pilkada salah satunya yaitu tingginya tingkat partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih di TPS," ujar dia.
Pj Bupati Pulpis itu pun memastikan bahwa pihaknya bersama tim Desk Pilkada, selalu berkoordinasi untuk mendapatkan dukungan dalam mengantisipasi kerawanan terjadinya bencana saat Pilkada 27 November 2024 seperti banjir dan cuaca ekstrem. Mitigasi bencana ini dilakukan agar TPS yang potensial terjadi bencana bisa menyesuaikan dan memiliki solusi alternatif.
"Peran serta pemerintah daerah khususnya ditingkat kecamatan dan desa akan sangat memberikan kontribusi yang besar untuk kesuksesan pelaksanaan Pilkada tahun 2024," kata Nunu Andriani.
Baca juga: Tandean definitif menjadi ketua DPRD Pulang Pisau
Dirinya pun meminta kepada para Camat, kepala desa, lembaga adat dan lainnya yang ada di kabupaten setempat, agar dapat berperan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Pilkada di wilayahnya sesuai kewenangannya. Indikator keberhasilan pelaksanaan Pilkada adalah tingginya partisipasi masyarakat, setiap tahapan Pilkada yang berjalan dengan lancar serta terjaganya iklim yang kondusif pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan tanpa gangguan.
"Dalam aturan yang baru setiap TPS dimaksimalkan 600 pemilih. Artinya pemilih setiap TPS lebih banyak dari Pileg dan Pilpres yang sebelumnya, sehingga setiap TPS diharapkan bisa memenuhi standar dan memenuhi kenyamanan dan keamanan masyarakat yang datang ke TPS," demikian Nunu Andriani.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau berikan nelayan bantuan alat tangkap dan benih
Baca juga: OPD Pulang Pisau diingatkan capaian target kinerja
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau fasilitasi peningkatan kapasitas kader Posyandu