Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Bagus Takwin M.Hum mengatakan salah satu cara untuk bertahan di kala menghadapi masalah berat adalah menjadi lebih produktif untuk menutupi masalah.
"Saya melihat banyak yang kuat menjalani itu, semacam mengatasi masalah yang di hadapi dalam bentuk produktivitas tertentu, misal dia menerima kondisi itu dan melihat apa yang bisa dimanfaatkan dari kondisi itu," kata Bagus dalam diskusi mengenai kesehatan mental ibu di Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan menjadikan masalah sebagai sumber penghasilan untuk bertahan hidup adalah salah satu bentuk penerimaan terhadap masalah yang dihadapi dan menyadari itu bagian dari hidupnya
Bagus mengatakan secara biologis perempuan bisa lebih tahan terhadap masalah hingga yang menyangkut masalah mental. Hal ini juga karena pengaruh sosial yang menuntut perempuan harus mengikuti aturan sehingga tidak bisa berdaya untuk tubuhnya sendiri.
Baca juga: Ternyata masalah keluarga bisa picu remaja lakukan tindakan ekstrem
Baca juga: Masalah tidur di usia paruh baya berkaitan dengan percepatan penuaanBaca juga: Waspada, ternyata candaan bisa pengaruhi psikologis jika berlebihan
Bagus mengatakan perempuan lebih bisa menjalani aktivitas meskipun sedang memikul beban berat dibandingkan pria dalam menghadapi masalah.
Salah satunya dengan bertahan agar tetap hidup dan memanfaatkan situasi untuk menutupi kekurangan. Dengan menjalani hobi yang ditekuni, Bagus mengatakan hal itu bisa menjadi uang yang bisa memenuhi kebutuhannya dalam menjalani masa sulit.
"Bisa bersosialisasi, bisa bantu teman mengatasi masalah, tapi tentu kondisi situasi perempuan di medan ranjau harus diperbaiki, yang dia harus ini harus itu, tapi justru situasi itu yang menguatkan perempuan," katanya.
Dalam menghadapi masalah mental, Bagus mengatakan perempuan harus didorong untuk lebih mau mengungkapkan perasaannya dan dibantu dengan memfasilitasi layanan psikologis.
Selain itu juga harus ada dukungan sosial bersama agar perempuan memiliki tempat untuk mengatasi persoalan.
"Malu, enggan mengungkapkan masalah yang dialami itu persoalan nggak hanya wanita, pria juga, tapi kalau perasaannya diisi terus dengan emosi lama-lama meledak, kita dorong untuk mencari teman mengungkapkan perasaan," katanya.