OJK-BPS kolaborasi pacu peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kalteng

id ojk kalteng, bps kalteng, snlik 2025, literasi keuangan kalteng, inklusi keuangan kalteng, kalimantan tengah,Primandanu Febriyan Aziz

OJK-BPS kolaborasi pacu peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Kalteng

Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz (kanan) bersama Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti. (ANTARA/HO-OJK)

Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkolaborasi bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dalam memacu peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

OJK Kalteng dalam keterangan yang diterima di Palangka Raya, Sabtu, menyampaikan, sebagai langkah awal pihaknya telah menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) bersama BPS untuk persiapan pelaksanaan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025.

“Saya berharap dari rakorda ini sinergi dan kolaborasi antara BPS dan OJK terus berjalan dengan baik untuk mengawal pelaksanaan SNLIK tahun 2025 di Provinsi Kalimantan Tengah," tutur Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz.

Pelaksanaan SNLIK 2025 sangat strategis dan diharap berjalan dengan baik, agar mampu menjadi bahan evaluasi efektif terhadap penyelenggaraan program kerja literasi dan inklusi keuangan ke depan.

"Rakorda ini merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan SNLIK 2025," ujarnya.

Baca juga: OJK buka rekrutmen Pendidikan Calon Staf Angkatan 8

Sebagai regulator di sektor jasa keuangan, OJK melakukan upaya yang optimal dalam memberikan edukasi keuangan secara merata kepada masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman mengenai literasi dan inklusi keuangan di daerah.

Primandanu menekankan, salah satu peran penting literasi dan inklusi keuangan yang baik, di antaranya dalam menanggulangi fenomena lipstick effect dan doom spending di tengah masyarakat.

Dijabarkannya perkembangan di sektor keuangan saat ini dikenal beberapa fenomena seperti lipstick effect dan doom spending, yakni masyarakat terutama anak-anak muda, cenderung lebih senang menghabiskan uang membeli produk-produk kecil dan terjangkau namun dalam jumlah yang banyak.

"Kondisi ini menjadikan seseorang menjadi impulsif serta menguras tabungan atau dana daruratnya," jelasnya.

Untuk itu selama ini OJK Kalteng terus melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada berbagai kalangan masyarakat, dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang mereka miliki. Sosialisasi dan edukasi menyasar kalangan mahasiswa, aparatur sipil negara, pekerja swasta, pekerja sektor perkebunan, tenaga kesehatan, serta lainnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti mengapresiasi pelaksanaan SNLIK 2024 dan persiapan SNLIK 2025. SNLIK ini merupakan survei pertama yang dilakukan oleh BPS di 2025 sehingga diharap menghasilkan data yang lebih akurat, mengingat survei ini sudah dilakukan dengan menggunakan metode terkini.

"BPS akan bersinergi dengan OJK untuk mengawal SNLIK mulai dari tahap persiapan, rapat koordinasi, penarikan sampel, pendataan, pemeriksaan pendataan, hingga rapat evaluasi," katanya.

Baca juga: Resmi gunakan logo baru, Bank Kalteng siap menginspirasi dan beri layanan terbaik

Baca juga: UMPR-Bank Mandiri kerja sama layanan pembayaran mahasiswa secara "Host to Host"

Baca juga: Dukung pembiayaan produktif, Bank Kalteng salurkan kredit Rp100 miliar ke MNC Leasing