Langgar Nurul Iman ikon religi baru di Muara Teweh

id langgar nurul iman,water front city,dinas pupr barito utara,sungai barito,barut,barito utara,kalteng,muara teweh

Langgar Nurul Iman ikon religi baru di Muara Teweh

Langgar Nurul Iman dalam kondisi terapung saat Sungai Barito banjir di kawasan Water Front City (WFC) Jalan Panglima Batur Muara Teweh, Minggu (20/4/2025). (ANTARA/HO-Dinas PUPR Barito Utara)

Muara Teweh (ANTARA) - Langgar "Nurul Iman" yang terletak di kawasan Water Front City (WFC) Jalan Panglima Batur, Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, kini menjadi salah satu ikon religi baru yang sangat memukau.

"Langgar ini dibangun dengan desain unik dan inovatif dari Bupati Barito Utara periode 2013-2023 Nadalsyah ini berdiri di atas empat pilar tiang menara yang terbuat dari pipa baja," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barito Utara Muhammad Iman Topik di Muara Teweh, Senin.

Menurut dia, pilar-pilar ini dirancang untuk mengikuti pergerakan air Sungai Barito, sehingga mushalla dapat naik atau turun sesuai dengan tingkat ketinggian air, terutama saat musim banjir.

Keberadaan langgar ini, katana, bukan hanya sebagai sarana ibadah, tetapi juga simbol semangat kebersamaan dan ketekunan masyarakat Barito Utara dalam menghadapi perubahan alam.

"Saat debit air Sungai Barito meningkat, langgar akan terangkat mengikuti pergerakan air. Ketika air surut, mushalla akan kembali stabil di atas pondasi beton yang kokoh, memberikan rasa aman dan nyaman bagi para jamaah yang datang untuk beribadah," kata Topik.

Langgar ini juga melengkapi kemegahan Islamic Centre yang telah lebih dulu berdiri di seberangnya, menjadikan kawasan ini sebagai pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi masyarakat Barito Utara.

"Mushalla atau langgar mempunyai konstruksi unik, di mana saat debit Sungai Barito naik atau banjir bangunan akan mengapung atau terapung, sedangkan kalau kondisi normal (tidak banjir), maka letaknya tetap tidak berubah tempatnya," katanya.

Menurut dia, nama tempat ibadah ini tetap menggunakan nama lama yaitu Langgar Nurul Iman, yang merupakan langgar legendaris yang berada di pinggiran Sungai Barito ini dibongkarkan karena terkena proyek water front city.

Baca juga: Banjir di Barito Utara rendam 43 desa tersebar di 9 kecamatan

Keberadaan mushola terapung ini bukan hanya sebagai sarana ibadah, tetapi juga simbol semangat kebersamaan dan ketekunan masyarakat Barito Utara dalam menghadapi perubahan alam.

Mushola ini juga melengkapi kemegahan Islamic Centre yang telah lebih dulu berdiri di seberangnya, menjadikan kawasan ini sebagai pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi masyarakat Barito Utara.

Sebelumnya, mushalla ini dikenal dengan nama Langgar Nurul Iman yang terletak di Jalan Panglima Batur merupakan langgar legendaris dibangun sekitar tahun 1975-an, namun seiring berjalannya waktu dan pembangunan water front city, bangunan lama tersebut dibongkar dan digantikan dengan baru yang lebih modern di lokasi baru ini.

Baca juga: Disdamkarmat Barito Utara evakuasi warga terdampak banjir

Baca juga: Disnakertranskop-UKM Barut apresiasi dukungan swasta dalam pemberdayaan UMKM

Baca juga: Serap aspirasi masyarakat, DPRD Barut kunker dalam daerah