Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor meninjau langsung kondisi bangunan Pasar Mangkikit dan berencana untuk segera memfungsikan gedung tersebut meskipun sebenarnya pembangunan belum selesai.
“Saya sudah mengecek kondisi bangunan Pasar Mangkikit dan pasar di samping Kodim, saya lihat masih lebih bagus Pasar Mangkikit walaupun belum selesai tapi sudah bisa digunakan,” kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Peninjauan ini menyusul adanya desakan para pedagang Pasar Mangkikit yang sementara ini ditampung di area samping Kodim 1015/Sampit. Para pedagang mendesak pemerintah daerah agar segera menindaklanjuti bangunan yang telah mangkrak selama 10 tahun itu.
Dalam kegiatan itu, Halikinnor turut didampingi sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag).
Halikinnor menyampaikan, seiring dengan ditunjuknya Plt Kepala Diskopukmperindag yang baru diharapkan bisa mencari solusi agar Pasar Mangkikit bisa segera diselesaikan, sebab jika terus menunggu pihak ketiga yang menyelesaikan maka tidak akan ada kepastian.
Sementara kondisi para pedagang yang selama ini ditampung di lahan samping Kodim 1015/Sampit dinilai sudah cukup memprihatinkan. Lokasi tersebut tidak lagi strategis bagi para pedagang.
“Saya sudah mengecek sendiri tadi kondisi pasar yang di samping Kodim sudah sangat memprihatinkan kalau hujan becek, semrawut dan atapnya juga tidak memadai,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya berencana untuk segera memfungsikan Pasar Mangkikit yang baru 70-75 persen di bangun. Walau belum rampung, namun kondisi bangunan tersebut dinilai masih lebih baik dibandingkan lokasi di samping Kodim 1015/Sampit.
Baca juga: JCH Kotim tinggal tunggu pemberangkatan
Namun, dengan kondisi saat ini kemungkinan tidak semua pedagang bisa langsung direlokasi ke bangunan tersebut, tetapi setidaknya bisa mengurangi kepadatan pedagang, terutama yang berjualan di trotoar dan badan jalan agar tidak menghambat lalu lintas.
Halikinnor pun telah menginstruksikan dinas terkait untuk menggelar rapat serta meminta persetujuan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk bisa memfungsikan gedung tersebut agar kedepannya tidak tersandung masalah hukum.
“Sebelum itu, bangunan Pasar Mangkikit itu kita bersihkan dulu dan kita perhitungkan berapa pedagang yang bisa kita tampung. Karena di samping Kodim sudah begitu padat,,” demikian Halikinnor.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Diskopukmperindag Kotim Johny Tangkere menerangkan terkait proses untuk memfungsikan bangunan Pasar Mangkikit akan dilakukan secara bertahap dan dikomunikasikan dengan semua pihak terkait.
“Ini akan saya pelajari dulu, apalagi saya baru di dinas ini, yang jelas kami akan menggelar rapat secara lengkap melibatkan pengurus pedagang Pasar Mangkikit, pemerintah daerah, kejaksaan, BPKP dan lainnya supaya tidak jadi masalah di kemudian hari,” ujarnya.
Johny juga mengaku akan menemui para mantan kepala dinas sebelumnya yang sempat menangani terkait pembangunan Pasar Mangkikit guna mengetahui duduk permasalahan dari awal dan mencari berkas-berkas terdahulu.
Ia juga akan berkoordinasi dengan PT Heral Eranio Jaya, selaku pihak ketiga yang melaksanakan pembangunan Pasar Mangkikit. Semua itu dilakukan dengan harapan langkah pemerintah daerah memfungsikan pasar itu tidak akan berimplikasi hukum.
“Tapi kita akan fungsikan dulu, agar pasar ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Terkait kelanjutan pembangunan dan sebagainya nanti sambil jalan. Karena kalau kita menunggu itu tidak akan tau kapan selesainya, jadi satu per satu kita urai,” jelasnya.
Baca juga: Diskominfo Kotim diharapkan jadi pelopor pemanfaatan teknologi informasi
Ia menambahkan, keinginan bupati agar Pasar Mangkikit segera difungsikan selain karena kondisi pasar di samping Kodim sudah tidak layak, adalah demi kepentingan masyarakat.
Dengan padatnya pedagang di pasar samping Kodim saat ini, tak sedikit pedagang yang berjualan di trotoar bahkan badan Jalan MT Haryono yang membuat arus lalu lintas di lokasi tersebut tidak lancar.
Oleh karena itu, diharapkan setelah sebagian pedagang dipindahkan ke gedung Pasar Mangkikit dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di Jalan MT Haryono dan pedagang yang berjualan di trotoar atau badan jalan bisa ditertibkan.
“Kami harapkan dalam satu atau dua bulan ini Pasar Mangkikit itu sudah bisa difungsikan, karena itu perlu dibersihkan dan sebagainya, disamping ada beberapa hal yang perlu kita pelajari, tetapi sesuai keinginan bupati agar pasar itu difungsikan,” demikian Johny.
Sebelumnya, Halikinnor menyampaikan, bahwa pembangunan Pasar Mangkikit melibatkan pihak ketiga, yakni PT Heral Eranio Jaya dalam hal pembiayaan dan pengelolaannya.
Tepatnya, proyek pembangunan Pasar Mangkikit dimulai pada 2015 silam. Kala itu, pembangunan pasar dengan estimasi biaya Rp20 miliar ditargetkan selesai dalam waktu kurang dari setahun.
Namun, kemudian permasalahan muncul dan PT Heral Eranio Jaya yang melaksanakan kerja sama itu melakukan wanprestasi atau gagal menyelesaikan kewajibannya sesuai perjanjian. Sementara aturan penyelesaian proyek pembangunan mangkrak yang dikerjakan oleh pihak ketiga berbeda dengan yang dikerjakan pemerintah daerah.
Pemerintah daerah tidak bisa langsung mengambil alih proyek pembangunan yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, karena berpotensi berimplikasi pada hukum.
Akan tetapi, dengan desakan dari banyak pihak, Pemkab Kotim berupaya mencari solusi agar proyek pembangunan tersebut bisa diambil alih atau difungsikan.
Baca juga: Pelaku UMKM Kotim diedukasi pentingnya sertifikasi halal produk
Baca juga: Bupati Kotim minta semua bersiap hadapi ancaman karhutla
Baca juga: DPRD Kotim dukung pemkab ambil alih Pasar Mangkikit
