Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya Bersama dan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palangka Raya melaksanakan pertemuan koordinasi untuk penguatan program jaminan sosial.
"Ini merupakan langkah awal strategis dalam memperkuat pemahaman publik tentang pentingnya jaminan sosial yang lengkap, yaitu mencakup aspek kesehatan dan ketenagakerjaan demi menciptakan masyarakat yang lebih terlindungi dan sejahtera," kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya Hindro K Kusumo di Palangka Raya, Selasa.
Dia mengatakan, tenaga kesehatan pada FKTP maupun FKRTL sebagai pihak yang pertama kali berinteraksi dengan peserta perlu dibekali pemahaman yang memadai. Terutama tentang perbedaan mekanisme penjaminan antara program jaminan sosial yang dikelola oleh BPJS Kesehatan dan juga BPJS Ketenagakerjaan.
Sebagai garda terdepan yang langsung memberikan layanan kesehatan kepada peserta, sangat penting bagi tenaga kesehatan di FKTP maupun FKRTL mitra untuk memiliki pemahaman terkait perbedaan dalam alur penjaminan dan proses penegakan penjaminan dari masing-masing penjamin.
"Khususnya pada kasus gawat darurat, BPJS Kesehatan menggunakan triase Unit Gawat Darurat (UGD) berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebagai dasar penjaminan. Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan menggunakan kronologi kejadian dan hasil pemeriksaan medis sebagai dasar untuk menjamin kasus peserta,” jelas Hindro.
Baca juga: Palangka Raya masuk 10 kota paling toleran di Indonesia kategori luar Pulau Jawa
Lebih lanjut, Hindro telah merencanakan kegiatan diskusi bersama dengan FKTP dan juga FKRTL yang menjadi mitra BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk koordinasi selanjutnya.
“Untuk menyatukan pemahaman mengenai alur dan sistem penjaminan kedua Lembaga kepada para tenaga kesehatan perlu kita sampaikan kembali. Dengan begitu, harapannya bisa mendorong masyarakat untuk lebih sadar dan segera mendaftarkan diri dalam program jaminan sosial,” ujar Hindro.
Kepala Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Palangka Raya Diska Ardi Septamikella mengatakan, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Jaminan Sosial Ketenagakerjaan masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan kesadaran masyarakat terhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurutnya hal tersebut terjadi karena masyarakat lebih familiar terhadap penjaminan pelayanan Kesehatan di luar kondisi pekerjaan. Banyak masyarakat belum memahami bahwa BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan memiliki cakupan penjaminan yang berbeda.
"BPJS Ketenagakerjaan menjamin risiko akibat kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja, dan kematian. sedangkan BPJS Kesehatan menjamin penyakit umum berdasarkan indikasi medis di luar pekerjaan tersebut,” ujar Diska.
Ia menambahkan jika persepsi ini perlu segera diluruskan melalui edukasi yang tepat dan berkelanjutan baik kepada tenaga kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan juga di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) serta kepada masyarakat secara langsung.
Ketidaktahuan masyarakat terhadap alur dan syarat penjaminan seringkali menyebabkan kebingungan saat mengakses layanan. Oleh karena itu, sinergi kedua lembaga tidak hanya penting di tingkat institusi, tetapi juga harus menyentuh lapisan masyarakat secara langsung.
“Kesalahpahaman ini perlu segera kami benahi melalui upaya sosialisasi yang konsisten dan menyeluruh, baik kepada rekan-rekan tenaga medis di FKTP maupun di FKRTL mitra, dan juga langsung ke masyarakat," katanya.
Menurut dia, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur dan ketentuan penjaminan kerap menimbulkan kebingungan bagi peserta saat membutuhkan layanan.
"Karena itu, kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan harus mampu menjangkau masyarakat secara langsung, tidak hanya sebatas koordinasi antar lembaga,” kata Diska.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya sukses turunkan angka prevalensi stunting
Baca juga: RSUD Palangka Raya-BPJS Ketenagakerjaan lindungi tenaga kerja non-ASN lewat Jamsostek
Baca juga: Nazwa dan Rafan semangat baca, dapat bantuan buku dari PLN