Pemkot Palangka Raya sukses turunkan angka prevalensi stunting

id palangka raya,stunting,kalimantan tengah,kalteng

Pemkot Palangka Raya sukses turunkan angka prevalensi stunting

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M Fitriyanto Leksono. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil menurunkan angka prevalensi stunting menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

"Berdasarkan hasil SSGI terjadi penurunan signifikan sebesar 8,9 persen dari 28 persen pada 2023 menjadi 19,1 persen pada 2024," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M Fitriyanto Leksono di Palangka Raya, Senin.

Dia menambahkan bahwa persentase angka penurunan prevalensi stunting ini di atas Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,4 persen dan nasional sebesar 1,7 persen.

Fitriyanto menjelaskan bahwa program percepatan penurunan stunting merupakan program pemerintah pusat yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.

“Komitmen ini dapat kita lihat dalam program prioritas 100 Hari Kerja Wali Kota Palangka Raya yang menempatkan prioritas percepatan penurunan stunting sebagai program utama Wali Kota Palangka Raya," katanya.

Baca juga: Palangka Raya masuk 10 kota paling toleran di Indonesia kategori luar Pulau Jawa

Dia mengatakan, penurunan angka stunting ini berkat strategi kolaborasi seperti manajemen data sasaran stunting terpadu, koordinasi antar perangkat daerah yang terarah, kolaborasi bantuan sosial dari semua pihak serta pendampingan bagi keluarga berisiko stunting.

Pemerintah Kota melalui perangkat daerah terkait juga terus mengoptimalkan intervensi spesifik dan sensitif kepada sasaran berisiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, baduta dan balita.

Dia mengatakan, sejumlah kegiatan dan inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Palangka Raya melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada 2024 antara lain pembentukan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Dengan orang tua asuh berasal dari unsur pejabat eselon di lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya, mitra pemerintah dari sektor swasta, rumah sakit, perguruan tinggi dan masyarakat.

"Bapak wali kota juga mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi dalam menurunkan angka prevalensi stunting pada 2024. Dan pada 2025 ini akan menerapkan strategi yang sama untuk menekan angka stunting di Kota Palangka Raya," katanya.

Fitriyanto berharap semoga tahun ini Kota Palangka Raya kembali mampu menurunkan angka prevalensi stunting agar cita-cita “Indonesia Emas” berupa bonus demografi di tahun 2045 dapat tercapai.

“Angka prevalensi turun, Palangka Raya Semakin Keren,” katanya.


Baca juga: RSUD Palangka Raya-BPJS Ketenagakerjaan lindungi tenaga kerja non-ASN lewat Jamsostek

Baca juga: BPJS Kesehatan - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palangka Raya perkuat sinergi program jaminan sosial

Baca juga: Seorang pria diduga ODGJ sempat membuat warga Palangka Raya ketakutan


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.