Sampit (ANTARA) - Dua pelajar SMPN 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yaitu Elena Giselle Lantang dan Ilonka Rezky Hyzkia mengharumkan nama Indonesia dengan meraih dua penghargaan sekaligus pada lomba penelitian internasional "World Sustainable Development Goal Challenge (WSDG) 2025" di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami bangga atas prestasi luar biasa pelajar Kotawaringin Timur yang meraih Gold Award dan Best Innovation pada ajang Peneliti Belia Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia," kata Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur, Muhammad Irfansyah di Sampit, Sabtu.
Elena Giselle Lantang dan Ilonka Rezky Hyzkia sebelumnya lolos pada lomba riset nasional dan selanjutnya akan mewakili Indonesia pada lomba penelitian tingkat internasional tersebut.
Dua siswi SMPN 1 Sampit tersebut berinovasi melalui penelitian dengan memanfaatkan kearifan lokal berupa tumbuhan gelinggang. Sejak lama, masyarakat Suku Dayak memanfaatkan daun gelinggang untuk mengobati penyakit kulit.
Penelitian kedua siswi tersebut menunjukkan ekstrak daun gelinggang mengandung senyawa yang bersifat antiinflamasi dan antialergi atau gatal. Mereka kemudian membuatnya dalam produk berupa cairan spray dan salep agar bisa digunakan dengan mudah.
Kearifan lokal ini ternyata mampu bersaing dalam penelitian di tingkat dunia. Hasilnya, kedua siswi tersebut berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yaitu Gold Award dan Best Innovation.
Irfansyah mengaku sangat bangga atas capaian prestasi ini. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama sekolah dan daerah, tetapi juga nama Indonesia di mata dunia.

Hal lebih penting, kata dia, capaian ini membuktikan bahwa generasi muda di Kotawaringin Timur juga mempunyai potensi besar, bahkan mampu bersaing dan berprestasi di tingkat dunia.
"Terima kasih kepada guru, orang tua, dan semua pihak yang mendukung. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi pelajar lain untuk terus berinovasi dan mengharumkan nama daerah serta bangsa," demikian Irfansyah.
Sebelumnya, Bupati Halikinnor saat melepas keberangkatan Elena Giselle Lantang dan Ilonka Rezky Hyzkia, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas prestasi yang ditorehkan kedua siswi tersebut. Dia juga mengapresiasi atas bimbingan dan dukungan orang tua, sekolah, Dinas Pendidikan dan pihak lain dalam upaya meraih prestasi tersebut.
Menurut Halikinnor, kemampuan kedua pelajar ini untuk tembus ke ajang internasional saja sudah sangat membanggakan. Hal ini menunjukkan bahwa putra-putri daerah asli Kotim tidak kalah dan mampu bersaing dengan anak-anak lainnya dari berbagai penjuru Indonesia.
Apalagi, kedua pelajar ini mampu mengelola sumber daya alam lokal yang tumbuh bebas dan sering kali terabaikan seperti tumbuhan gelinggang sehingga mempunyai nilai dan manfaat yang lebih tinggi. Hal ini tentu menjadi keunggulan dan diharapkan dapat terus dikembangkan.
“Kedua pelajar SMPN 1 Sampit ini juga menjadi contoh nyata dari potensi yang dimiliki anak-anak di Kotim. Potensi ini tentunya perlu diasah dan dikembangkan agar bisa maksimal," demikian Halikinnor.
Baca juga: Bulog Kotim serap gabah hingga 12.000 ton
Baca juga: Dekopinda Kotim usulkan evaluasi KSO sawit agar berdampak ke koperasi
Baca juga: Disdukcapil Kotim dan Gunung Mas berbagi pengalaman tingkatkan pelayanan
