Sampit (ANTARA) - Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Dwi Candra Setyawan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap 10 November menjadi momentum yang tepat untuk meneladani nilai-nilai pejuang kemerdekaan.
“Mereka (para pahlawan) bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” kata Dwi Candra di Sampit, Senin.
Hal ini ia sampaikan saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional yang digelar di halaman kantor Bupati Kotim dengan tema Pahlawanku Teladanku: Menghidupkan Kembali Api Keikhlasan dalam Pengabdian, yang berlangsung khidmat dan penuh makna.
Upacara dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim Irawati, forkopimda, para veteran, pejabat daerah, TNI/Polri, ASN, serta pelajar dan mahasiswa.
Dwi Candra yang bertindak sebagai Inspektur Upacara membacakan sambutan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, yang menekankan pentingnya meneladani semangat perjuangan pahlawan di era saat ini.
Dalam kesempatan ini ia mengajak seluruh peserta untuk menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa.
“Perjuangan para pahlawan dari Sabang hingga Merauke dilakukan bukan demi diri sendiri, melainkan demi masa depan bangsa, demi generasi yang berdiri hari ini. Mereka mengajarkan bahwa kemerdekaan lahir dari lima fondasi utama, yakni kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan dan keikhlasan,” tuturnya.
Ia pun menyampaikan tiga hal penting yang dapat diteladani dari para pahlawan bangsa, yaitu kesabaran para pahlawan, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat teladani semangat para pahlawan
Dwi Candra juga mengingatkan bahwa di masa kini, perjuangan tidak lagi menggunakan bambu runcing, melainkan dengan ilmu, empati dan pengabdian. Dengan semangat yang tetap sama, yakni membela yang lemah, memperjuangkan keadilan dan memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal.
“Mari kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara kita, bekerja lebih keras, berpikir lebih jernih, dan melayani lebih tulus. Dengan bekerja, bergerak dan berdampak. Pahlawanku teladanku, terus bergerak, melanjutkan perjuangan,” tutupnya.
Senada disampaikan Irawati yang menyebutkan bahwa Hari Pahlawan Nasional merupakan momentum yang sangat berharga untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan bangsa yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
“Mereka telah mewariskan kepada kita semangat juang, keberanian, dan pengorbanan tanpa pamrih demi tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”ucapnya.
Ia menekankan sebagai penerus bangsa, seluruh rakyat Indonesia memiliki kewajiban untuk melanjutkan perjuangan tersebut, bukan lagi dengan mengangkat senjata, tetapi dengan mengisi kemerdekaan melalui kerja nyata, keikhlasan dan semangat gotong royong dalam membangun daerah.
“Marilah kita bersama-sama menumbuhkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri kita masing-masing- semangat pantang menyerah, cinta tanah air, serta kepedulian terhadap sesama,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, salah satu veteran berusia lebih dari setengah abad di Kotim, Kadar Usman menyampaikan pesan dan harapan besarnya kepada generasi penerus agar dapat mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa.
“Bagi generasi muda, generasi yang akan datang, semoga melanjutkan perjuangan. Karena perjuangan bangsa Indonesia masih belum selesai, sehingga semua harus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” demikian Kadar Usman.
Baca juga: Kadishub imbau kendaraan angkutan gunakan plat nomor Kotim
Baca juga: Pohon besar di Sampit bertumbangan dihantam angin kencang
Baca juga: Baru beroperasi, Koperasi Merah Putih Desa Jemaras mulai untung
