Sampit (ANTARA) - Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengikuti doa bersama demi kebaikan negeri ini yang sedang dihadapkan pada berbagai masalah.
"Kegiatan doa bersama ini merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mengawali berbagai rangkaian kegiatan HDKD (Hari Dharma Karya Dhika) ke-76 sekaligus bentuk kepedulian Kumham terhadap negeri kita tercinta," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Agung Supriyanto di Sampit, Jumat.
Lapas Sampit mengikuti doa bersama secara virtual dari aula lembaga pemasyarakatan setempat. Sementara itu kegiatan doa bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk Negeri disiarkan langsung dari Graha Pengayoman Kemenkumham.
Kemenkumham mengawali rangkaian kegiatan peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) tahun 2021 dengan melaksanakan doa bersama. Kegiatan bertajuk doa Kemenkumham untuk Negeri ini melibatkan lima perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
Tokoh lintas agama itu secara bergantian memimpin doa bersama mendoakan masyarakat Indonesia, dan khususnya jajaran Kemenkumham agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pegawai Lapas Sampit mengikuti doa bersama secara virtual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat. Doa bersama ini bagian dari rangkaian kegiatan yang akan digelar di Lapas Sampit dalam memperingati HDKD ke-76.
"Lapas Sampit telah mempersiapkan berbagai rencana kegiatan dalam peringatan HDKD kali ini dengan tetap mengikuti panduan rangkaian kegiatan HDKD Ke-76 yang telah ditentukan dari Kemenkumham," ujar Agung.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemenkumham Komjen Andap Budhi Revianto selaku Ketua Panitia HDKD nasional mengatakan, pandemi Covid-19 telah merenggut berbagai hal dalam kehidupan saat ini.
Penanganan pandemi tidaklah cukup bila hanya mengandalkan ikhtiar semata, perlu dilakukan munajat dan memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua tetap diberikan kesehatan dan kekuatan dalam situasi pandemi ini.
"Doa Kemenkumham untuk Negeri ini merupakan ikhtiar batin guna menyempurnakan upaya lahir yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam menangani pandemi ini," katanya.
Baca juga: Legislator berharap perbaikan jalan wilayah utara Kotim diprioritaskan
Doa bersama ini juga dirangkaikan dengan pembukaan HDKD tahun 2021. Tema peringatan HDKD tahun ini adalah Semakin Pasti, yang menjadi landasan dalam melaksanakan tugas sebagai bentuk pengabdian dan ungkapan syukur, serta menjadi suatu renungan yang dapat menumbuhkan semangat baru dan profesionalisme
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menyampaikan menyampaikan lima hal penting yang menurutnya perlu dilakukan Insan Pengayoman.
Pertama adalah senantiasa melakukan pembenahan secara komprehensif. Kedua, pembenahan tersebut termasuk dalam kebijakan perencanaan, pengorganisasian, penganggaran, pengawasan melekat, serta monitoring dan evaluasi, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketiga, akurat dan tepat dalam membuat keputusan. Keempat, melayani masyarakat secara baik dan ramah, sesuai ketentuan yang berlaku.
Kelima, melibatkan diri secara aktif, mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi, mengedukasi masyarakat untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan, mendukung program vaksinasi, serta aktif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan.
Baca juga: Seorang kakek di Kotim disambar buaya saat hendak mandi
"Kegiatan doa bersama ini merupakan hal yang sangat penting dalam rangka mengawali berbagai rangkaian kegiatan HDKD (Hari Dharma Karya Dhika) ke-76 sekaligus bentuk kepedulian Kumham terhadap negeri kita tercinta," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Agung Supriyanto di Sampit, Jumat.
Lapas Sampit mengikuti doa bersama secara virtual dari aula lembaga pemasyarakatan setempat. Sementara itu kegiatan doa bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk Negeri disiarkan langsung dari Graha Pengayoman Kemenkumham.
Kemenkumham mengawali rangkaian kegiatan peringatan Hari Dharma Karyadhika (HDKD) tahun 2021 dengan melaksanakan doa bersama. Kegiatan bertajuk doa Kemenkumham untuk Negeri ini melibatkan lima perwakilan dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
Tokoh lintas agama itu secara bergantian memimpin doa bersama mendoakan masyarakat Indonesia, dan khususnya jajaran Kemenkumham agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pegawai Lapas Sampit mengikuti doa bersama secara virtual dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19 secara ketat. Doa bersama ini bagian dari rangkaian kegiatan yang akan digelar di Lapas Sampit dalam memperingati HDKD ke-76.
"Lapas Sampit telah mempersiapkan berbagai rencana kegiatan dalam peringatan HDKD kali ini dengan tetap mengikuti panduan rangkaian kegiatan HDKD Ke-76 yang telah ditentukan dari Kemenkumham," ujar Agung.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemenkumham Komjen Andap Budhi Revianto selaku Ketua Panitia HDKD nasional mengatakan, pandemi Covid-19 telah merenggut berbagai hal dalam kehidupan saat ini.
Penanganan pandemi tidaklah cukup bila hanya mengandalkan ikhtiar semata, perlu dilakukan munajat dan memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua tetap diberikan kesehatan dan kekuatan dalam situasi pandemi ini.
"Doa Kemenkumham untuk Negeri ini merupakan ikhtiar batin guna menyempurnakan upaya lahir yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam menangani pandemi ini," katanya.
Baca juga: Legislator berharap perbaikan jalan wilayah utara Kotim diprioritaskan
Doa bersama ini juga dirangkaikan dengan pembukaan HDKD tahun 2021. Tema peringatan HDKD tahun ini adalah Semakin Pasti, yang menjadi landasan dalam melaksanakan tugas sebagai bentuk pengabdian dan ungkapan syukur, serta menjadi suatu renungan yang dapat menumbuhkan semangat baru dan profesionalisme
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly menyampaikan menyampaikan lima hal penting yang menurutnya perlu dilakukan Insan Pengayoman.
Pertama adalah senantiasa melakukan pembenahan secara komprehensif. Kedua, pembenahan tersebut termasuk dalam kebijakan perencanaan, pengorganisasian, penganggaran, pengawasan melekat, serta monitoring dan evaluasi, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketiga, akurat dan tepat dalam membuat keputusan. Keempat, melayani masyarakat secara baik dan ramah, sesuai ketentuan yang berlaku.
Kelima, melibatkan diri secara aktif, mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi, mengedukasi masyarakat untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan, mendukung program vaksinasi, serta aktif berkoordinasi dengan pemangku kepentingan.
Baca juga: Seorang kakek di Kotim disambar buaya saat hendak mandi