Kemlu Dorong Penetrasi Ekonomi Kalteng Ke Afrika

id Kemlu Dorong Penetrasi Ekonomi Kalteng Ke Afrika,Duta Besar (Dubes) Afrika Selatan untuk Indonesia, Noel N Lehoko, pejabat Forum Koordinasi Pimpinan D

Kemlu Dorong Penetrasi Ekonomi Kalteng Ke Afrika

ist (istimewa)

Palangka Raya, 14/11 (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri RI mendorong dilakukan penerobosan (penetrasi) Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki potensi sumber daya alam ke Afrika sebagai peluang pasar baru.

Peluang dan akses pasar komoditas Kalteng ke kawasan Afrika Sub-Sahara perlu semakin diperluas dan dikembangkan, kata Direktur Afrika pada Kemenlu Indonesia, Lasro Simbolon di Palangka Raya, Rabu.

Dia mengatakan, potensi ekonomi Kalteng sangat besar, beragam dan memiliki keunggulan yang dapat didorong untuk bersaing di pasar global. Batubara, kelapa sawit, karet, kayu, biji kerak dan abu logam di antaranya komoditas ekspor yang selama ini menjadi andalan daerah yang kaya sumber daya alam.

Ini "benang merah" diskusi bertema "Optimalisasi Potensi dan Keunggulan Daerah Kalteng dalam rangka Penguatan Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya dengan Afrika," yang diselenggarakan Direktorat Afrika, Kementerian Luar Negeri Indonesia tersebut.

Forum yang dihadiri 100 peserta secara resmi dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Siun Jarias itu juga terlihat Duta Besar (Dubes) Afrika Selatan untuk Indonesia, Noel N Lehoko, pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, SKPD Pemprov, KADIN Kalteng, pelaku usaha, pimpinan bank, akademisi, mahasiswa dan media massa.

Pembicara di forum tersebut adalah Direktur Afrika Lasro Simbolon, mantan Pemimpin Umum LKBN ANTARA Parni Hadi, Wakil Ketua Kadin Kalteng Anthon Pawarranga, Guru Besar FE Universitas Palangka Raya Prof Danes Jayanegara, dan Dubes Afrika Selatan Noel N Lehoko.

Tujuan diskusi tersebut untuk mengidentifikasi dan mengoptimalkan kekuatan dan potensi ekonomi Kalteng, serta menggalang stakeholders daerah untuk meningkatkan penetrasi ekonomi, perdagangan dan investasi ke negara-negara Afrika.

Direktur Afrika Kemlu Lasro mengatakan, sejalan dengan penguatan paradigma diplomasi ekonomi, Indonesia menempatkan Afrika sebagai pasar non-tradisional yang penting di masa mendatang.

Kemlu bersama dengan unsur pemerintah giat menggalang, mendorong, dan memfasilitasi stakeholders khususnya pelaku usaha nasional untuk melakukan penetrasi ekonomi di negara-negara Afrika.

Dia mengatakan, saat ini ditengarai kinerja ekspor Indonesia cenderung mengalami penurunan di pasar tradisonal akibat krisis ekonomi global dan lesunya permintaan dari Negara-negara Eropa dan Amerika Sekitar (AS).

Lasro mengatakan, Afrika memiliki potensi ekonomi besar. Secara umum negara-negara Afrika menghormati peran sejarah dan kepemimpinan Indonesia melalui prakarsa penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika yang menginspirasi kemerdekaan negara-negara Afrika.

Kerja sama ekonomi

"Sudah saatnya political attachment yang kuat antara Indonesia dengan negara-negara Afrika ditransformasikan menjadi hubungan kerja sama ekonomi yang produktif dan saling menguntungkan," tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Sekda Kalteng, Siun Jarias, menyampaikan apresiasi atas prakarsa Kemlu menggelar diskusi ini dengan memilih ibu kota Provinsi Kalteng, Palangka Raya sebagai tempat pertemuan.

Kalteng memiliki potensi dan keunggulan bidang perkebunan, kehutanan, pertanian dan pertambangan. Pemprov mengajak investor asing berinvestasi dan memanfaatkan potensi ekonomi Kalteng yang masih terbuka.

Di sektor perkebunan, Kalteng menjadi produsen crude palm oil, karet, dan kelapa yang sangat besar, tiga komoditas ekspor unggulan saat ini. Kalteng juga terkenal penghasil rotan, yang diklaim memiliki kualitas terbaik di dunia.

Sedangkan di sektor pertambangan, batu bara menjadi andalan ekspor ke berbagai negara. Fokus kebijakan Pemprov Kalteng dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melakukan upaya penguatan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

(T.S019/B/M019/M019)