Jakarta (ANTARA
News) - Badan PBB Urusan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan ada satu orang
lagi meninggal dunia akibat virus korona (NCoV) di Arab Saudi, namun
belum ada laporan penularan human to human di negara itu, dan juga belum ada travel restriction dalam bentuk apa pun.
"Pagi ini saya menerima pemberitahuan WHO bahwa ada seorang lagi
kasus baru terinfeksi virus korona di Saudi Arabia. Pasien masuk rumah
sakit tanggal 29 Januari 2013 dan meninggal 10 Februari 2013, hasil
konfirmasi laboratorium keluar pada 18 February 2013," papar Direktur
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)
Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama melalui surat elektronik,
Jumat.
WHO juga disebut Tjandra masih menyeliki kasus penularan virus korona "family cluster" di Inggris dengan tiga orang yang positif terinfeksi virus tersebut dan satu di antaranya meninggal.
Sementara itu, hingga tanggal 22 Februari 2013 ini, WHO melaporkan di
dunia ada 13 kasus infeksi virus korona dengan tujuh pasien diantaranya
meninggal dunia.
Tjandra mengatakan ia telah membuat edaran untuk kedua kalinya ke
Dinas-dinas Kesehatan Provinsi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP),
rumah sakit provinsi serta Petugas Surveilans Kabupaten yang isinya
antara lain menyampaikan informasi epidemiologi terakhir dan agar dapat
terus peningkatan kewaspadaan.
"Saya juga meminta untuk adanya peningkatan surveilans bagi penyakit
mirip influenza atau Influenza Like Illnes (ILI) dan Severe Acute
Respiratory Infection (SARI) atau infeksi saluran pernafasan akut," ujar
Tjandra.
Virus korona dikenal luas di tahun 2003 sebagai penyebab penyakit
SARS yang cukup menghebohkan dengan angka kematian yang tinggi pula.
Jenis-jenis virus korona yang telah terdeteksi meliputi HCoV-229E,
HCoV-OC43, SARS-CoV, NL63/NL/New Haven coronavirus, HKU1-CoV, NCoV
(Novel coronavirus 2012) dan HCoV-EMC.
Sementara kasus kematian satu korban di Inggris beberapa waktu lalu
telah menimbulkan dugaan bahwa ada kemungkinan virus korona dapat
menular antarmanusia.
WHO melaporkan kasus infeksi virus korona di Inggris dimana korban
tidak memiliki riwayat bepergian ke Arab dan merupakan kerabat dari
pasien sebelumnya.
Oleh karena itu, WHO memperkirakan ada dugaan awal kemungkinan transmisi antarmanusia (human to human transmission) walaupun belum "sustain human to human transmission" karena tidak ada penularan berkelanjutkan ke kerabat yang lain.
Gejala penyakit akibat virus korona itu secara umum adalah demam
tinggi, sesak nafas dan batuk dan berujung pada gangguan paru dan
saluran napas yang berat.
Sedangkan pengobatan dapat dilakukan di rumah sakit sesuai kaidah penanganan pasien dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
(A043)
Berita Terkait
Anggota DPRD Barut harapkan Dinas Damkar lebih baik lagi
Sabtu, 20 April 2024 6:25 Wib
Apple lagi-lagi hadapi gugatan, kali ini dengan nilai 1 miliar dolar AS
Senin, 15 April 2024 15:03 Wib
X tak lagi bisa sembunyikan centang biru bagi pengguna premium
Jumat, 12 April 2024 13:53 Wib
Biaya langganan Netflix diperkirakan akan dinaikkan lagi
Kamis, 29 Februari 2024 8:51 Wib
Video musik 'Lagi Syantik' Siti Badriah tembus 700 juta penayangan di YouTube
Kamis, 22 Februari 2024 9:22 Wib
Lagi, petugas KPPS di Klaten meninggal dunia usai bertugas
Jumat, 16 Februari 2024 14:30 Wib
AHY: Jangan lagi ada rakyat terjerat pinjol
Selasa, 6 Februari 2024 21:47 Wib
Prabowo mengaku harus latihan debat, takut dikasih nilai rendah lagi
Sabtu, 3 Februari 2024 22:22 Wib