PBB: mantan PM Libya tidak disiksa dalam penjara

id Mantan PM Libya Al-Baghdadi al-Mahmudi

PBB: mantan PM Libya tidak disiksa dalam penjara

Mantan PM Libya Al-Baghdadi al-Mahmudi. (REUTERS/Paul Hackett) (istimewa)

...ia diperlakukan dengan baik...
Tripoli (ANTARA News) - Wakil PBB mengunjungi mantan perdana menteri Libya Al-Baghdadi al-Mahmudi di penjara Libya, Kamis, dan mengabaikan laporan bahwa mantan pejabat tinggi itu telah disiksa.

Perdana menteri terakhir pemerintah Muammar Gaddafi itu "berada dalam keadaan jasmani dan rohani baik dan sikapnya santai," demikian pernyataan misi PBB di Libya, setelah mereka mengunjungi penjara Al-Hadba di Tripoli.

"Ia mengatakan ia diperlakukan dengan baik, dan walaupun ia menderita berbagai penyakit, ia mendapat akses yang layak bagi perawatan medis," kata pernyataan misi PBB tersebut, seperti yang dilaporkan oleh AFP.

Ketika utusan-utusan PBB bertanya kepada Al-Baghdadi apakah ia diperlakukan dengan buruk," ia dengan tegas mengatakan tidak."

Seorang pengacaranya, Rabu, mengatakan mantan perdana menteri itu telah disiksa dalam penjara.

Al Baghdadi diadili atas tuduhan pembunuhan terhadap para warga sipil dan melakukan kejahatan keuangan.

Pemerintah dengan marah membantah tuduhan-tuduhan itu dan PBB mengatakan kementerian kehakiman mengatur lawatan itu "sebagai masalah prioritas tinggi" karena laporan tersebut.

"Al-Baghdadi berada dalam kondisi kesehatan yang baik... dan diperlakukan secara manusiawi," kata Perdana Menteri Libya Ali Zeidan kepada wartawan.

Pernyataan itu juga dibantah oleh komandan pengawal nasional yang menangani penjara Al-Hadba.

Pengacara Tunisia Mabrouk Kourchid, Rabu, mengatakan bahwa Al-Baghdadi bisa meninggal dan "berada dalam kondisi kritis sebagai akibat penyiksaan yang dialaminya."

Pengacara itu tidak merinci lebih jauh begitu juga mengungkapkan sumber-sumber pernyataan itu.

Pengacara Pierre-Oliver Sur yang bermarkas di Paris mengatakan, Rabu, ia dapat mengajukan kasus itu kepada satu penyelidik khusus PBB mengenai penyiksaan seperti yang dituduhkan itu.

Pernyataan PBB mengutip Al Baghdadi mengatakan ia tidak memiliki para pengacara asing dalam timnya.

Ia lari ke Tunisia September 2011, segera setelah pemberontak merebut Tripoli untuk mengakhiri kekuasaan empat dasa warsa Gaddafi.

Dalam sidang pengadilan terakhir 11 Februari, Al Baghdadi yang menjadi perdana menteri dari tahun 2006 sampai hari-hari terakhir pemerintah Gaddafi, tampak lemah tetapi kesehatannya baik,

Ia menurut rencana, akan disidangkan kembali pada 18 Maret.

(H-RN)