Sampit, Kalteng, 7/6 (Antara) - Pengurus Karang Taruna Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menyatakan mendukung kadernya menjadi calon anggota legislatif, namun secara kelembagaan organisasi tersebut tetap netral.
"Karang Taruna bukan organisasi politik dan tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Silakan pengurus dan kader menjadi caleg, tapi kami tetap netral dan tetap menjadi organisasi kemasyarakatan," kata Ketua Karang Taruna Kotim, Abdul Hafid di Sampit, Jumat.
Dia tidak menampik sebagian pengurus dan kader Karang Taruna di Kotim yang mendaftar menjadi caleg. Tidak hanya pengurus di tingkat kabupaten, beberapa pengurus Karang Taruna di kecamatan juga ada yang maju menjadi caleg.
Hafid menyatakan tidak mempermasalahkan, malah mendukung jika ada kader maupun pengurus Karang Taruna yang ingin menggunakan haknya untuk dipilih menjadi anggota legislatif.
Karang Taruna merupakan wadah berhimpunnya kader-kader beragam latar belakang profesi dan partai politik yang punya kepedulian untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.
"Dari awal kawan-kawan kami itu sudah aktif di partai politik, jadi wajar kalau sekarang mereka menjadi caleg. Tapi yang menjadi penekanan kami adalah Karang Taruna tidak boleh sampai ikut terseret ke politik," katanya.
Ada delapan pengurus Karang Taruna Kotim yang mendaftarkan diri menjadi caleg, yakni Suhartono Firdaus alias Joko, Joni Abdi dan Isna dari Partai Golkar, Zain Fajeri dari Partai Demokrat, Ardiannur dari PPP, Debby dari Nasdem, Qomarudin dari Partai Gerindra dan Syahidah dari Partai Demokrat dan Partai Golkar.
"Kita harus menghargai hak-hak politik seseorang. Soal pilihan, kami serahkan semuanya kepada hati nurani masing-masing," kata Hafid.
Karang Taruna Kotim yang baru dibentuk kembali tahun lalu, kini terus bekerja membantu pemerintah daerah dalam mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berbagai kegiatan sosial dilakukan untuk membantu masyarakat.
(T.KR-NJI/B/S019/S019)