Mursi Terguling, 80 Persen Terowongan Gaza Ditutup

id Mursi terguling, 80 persen terowongan Gaza ditutup, terowongan

 Mursi Terguling, 80 Persen Terowongan Gaza Ditutup

Seorang pekerja Palestina menggunakan ponselnya saat beristirahat di dalam terowongan penyelundupan dibawah perbatasan Gaza-Mesir di selatan Jalur Gaza, Jumat (19/7). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa), Istimewa

...mengalami kekurangan bahan bakar dan bahan dasar bangunan yang serius."
PBB (ANTARA News) - Sekitar 80 persen terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata dari Mesir menuju Jalur Gaza "tidak lagi berfungsi" karena ditutup oleh pihak militer Mesir setelah peristiwa penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah Robert Serry saat bertemu dengan Dewan Keamanan, Selasa.

Serry mengatakan bahwa akibat penutupan terowongan-terowongan, Jalur Gaza saat ini "mengalami kekurangan bahan bakar dan bahan dasar bangunan yang serius."

"Terowongan tersebut adalah jalur utama perdagangan masyarakat Jalur Gaza karena adanya larangan impor melalui jalur resmi," kata Serry seperti dikutip Reuters.

Pihak militer Kairo memutuskan untuk menutup terowongan-terowongan, yang lokasinya tersembunyi tersebut, setelah kelompok militan di Sinai membunuh 16 tentara Mesir satu tahun yang lalu.

Mesir mengatakan bahwa beberapa orang bersenjata diselundupkan ke Sinai dari daerah dekat Gaza. Tuduhan tersebut dibantah oleh Hamas.

Pencarian lokasi terowongan semakin dipercepat setelah pihak militer Mesir menggulingkan presiden dari kursinya pada awal bulan ini. Selama satu tahun kekuasaannya, Mursi juga mengecewakan Hamas karena meskipun memiliki kesamaan ideologi, Mursi tidak berkomitmen untuk membuka perbatasan dengan Gaza.

"Sebagai hasil dari pencarian lokasi terowongan tersembunyi yang ilegal tersebut, sekitar 80 persen dari terowongan-terowongan yang ada kini tidak lagi berfungsi," kata Serry.

Di sisi lain, Hamas, yang menarik pajak sangat tinggi untuk penyelundupan barang dari bawah tanah, juga mengalami kerugian besar. Sementara masyarakat Palestina, yang sebagian besar bergantung kepada bantuan PBB, harus menghadapi kenaikan harga yang sangat tinggi.

"Jika akses legal perdagangan komoditas utama ke Gaza tidak segera dibuka, maka kami khawatir kondisi di daerah tersebut akan semakin memburuk," kata Serry.

Israel sampai saat ini masih menerapkan aturan ketat untuk segala macam impor ke Gaza dengan tujuan mencegah Hamas mendapatkan pasokan senjata. Selain itu di bawah kesepakatan internasional, Gaza juga tidak dapat mendatangkan barang dagangan melalui Mesir.

Menteri Ekonomi Hamas, Ala Al-Rafati, mengatakan pada Minggu bahwa penutupan terowongan sejak Juni telah merugikan Gaza sekitar 230 juta dolar AS - atau sekitar satu per sepuluh produk domestik bruto daerah tersebut.

(G005)