Presiden Jokowi: G20 Apresiasi Kondisi Indonesia

id Presiden Jokowi, G20 Apresiasi Kondisi Indonesia, IC Santai Antalya Turki, Jokowi

Presiden Jokowi: G20 Apresiasi Kondisi Indonesia

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Antalya (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan G20 mengapresiasi kondisi Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim besar di dunia dengan kondisi yang relatif baik dan ada toleransi.

"Mereka sadar pentingnya Indonesia dengan penduduk muslim yang besar di mana ada situasi dan kondisi yang baik, ada tolerasi," kata Presiden Jokowi di Hotel IC Santai Antalya Turki, Minggu malam.

Presiden menyebutkan dalam pertemuan G20, ia menyampaikan sebagai negara terbesar berpenduduk muslim, Indonesia mendorong adanya Islam yang modern, moderat dan toleran.

Dalam kesempatan itu Presiden kembali menyampaikan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar menyatakan duka mendalam terhadap rakyat Perancis dan mengutuk keras aksi kekerasan itu.

Sementara mengenai pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jin Ping, Presiden mengatakan banyak yang dibahas antara lain tindak lanjut pertemuan sebelumnya.

"Juga mengenai likuiditas support dari Tiongkok, yaitu dengan adanya tambahan 20 miliar dolar AS," katanya. 

Menurut Presiden, kedua pihak juga mengupayakan peningkatan investasi yang akan memberi tambahan kapital masuk di Indonesia.

"Sekarang ini strategi investasi negara harus jelas, strategi employment juga, semua harus dirancang dengan baik," katanya.

Menurut dia, investasi yang harus dikejar adalah pertama infrastruktur dan yang menyerap tenaga kerja karena 60 persen pengangguran lukusan SD, SMP, SMK.

"Infrastruktur dikejar karena ada sasaran jangka pendek yaitu penyediaan lapangan kerja, menengah yaitu mobilitas barang jasa lebih cepat dan jangka panjang yaitu distribusi yang lebih baik," katanya.

Menurut dia, strategi investasi bidang industri harus diarahkan agar Indonesia tidak sampai tergantung kepada impor. "Harus berbalik ,barang yang diekspor minimal setengah jadi," kata Presiden Jokowi.