London (Antara Kalteng) - Roger Federer menyingkirkan petenis Jepang Kei Nishikori di ATP Tour Finals dan menjamin posisi puncak di grupnya, berkat kemenangan 7-5, 4-6, 6-4 pada Kamis.
Federer telah mengamankan tiket semifinal Tour Finals untuk ke-13 kalinya setelah mengakhiri rentetan 23 kemenangan dalam waktu tiga bulan Novak Djokovic pada Selasa, lapor AFP.
Namun petenis 34 tahun itu masih perlu menaklukkan Nishikori untuk memastikan melaju sebagai juara grup dan ia menyelesaikan tugas itu dalam waktu dua jam sepuluh menit melalui aksi yang sangat melelahkan untuk mengamankan kemenangan beruntun ketiganya pada turnamen prestisius penutup musim di O2 Arena London.
Federer, yang telah memenangi Tour Finals sebanyak enam kali, akan menghadapi Andy Murray atau Stan Wawrinka pada empat besar yang berlangsung Sabtu.
Murray dan Wawrinka akan berhadapan pada Jumat untuk menentukan petenis kedua yang lolos dari grup mereka, yang telah dimenangi oleh Rafael Nadal.
Semifinalis kedua dari grup Federer akan ditentukan pada Kamis malam, ketika petenis peringkat satu dunia Djokovic menghadapi Tomas Berdych.
Juara bertahan Djokovic akan melaju jika ia menang dalam pertandingan dua atau tiga set, dan ia masih akan tetap lolos jika kalah dalam pertandingan tiga set, sedangkan hanya kemenangan straight set yang akan meloloskan Berdych agar petenis Ceko itu dapat melaju ke empat besar.
Pertemuan terakhir Nishikori dengan Federer juga terjadi di Tour Finals 12 bulan silam, dan berakhir dengan kekalahan besar bagi bintang Jepang itu.
Kali ini petenis 25 tahun itu memberikan lebih banyak perlawanan, namun ia kembali gagal meraih kemenangan ketiganya atas petenis yang ia idolai saat remaja.
Nishikori mengalami masalah-masalah cedera sepanjang 2015 yang mengecewakan dan, setelah tetap mengalami masalah kebugaran pada pekan ini, ia mengakhiri musim dengan kegagalan ketika pukulan backhandnya membuat Federer mendapat break pada game keempat set pertama.
Intensitas
Namun Nishikori merupakan kompetitor yang terlalu bersemangat untuk itu, dan ia balas mematahkan serve lawannya pada game berikutnya.
Nishikori kembali melakukan break pada game ketujuh, mengonversinya dengan pukulan kemenangan menyilang lapangan yang membuat lawannya tidak mampu mengembalikan bola.
Namun ketika Nishikori terlihat memiliki keuntungan, ia menyia-nyiakannya dengan cepat ketika Federer mengambil keuntungan dari permainan serve yang buruk untuk kembali mematahkan serve lawannya.
Tidak mampu menemukan solusi terhadap tekanan Federer, permainan Nishikori akhirnya semakin buruk pada game ke-12 ketika sepasang unforced error membuatnya kalah pada set pertama.
Kelihatannya pertandingan ini sudah usai bagi Nishikori ketika ia tertinggal 1-4 pada set kedua, namun ia mampu bangkit dan mulai mencari pukulan kemenangan dengan nyaris semua pukulannya.
Perlawananya terbantu oleh merosotnya intensitas Federer dan mantan juara AS Terbuka itu akhirnya membayarnya ketika ia balas melakukan break pada game ketujuh.
Kini Nishikori menjadi agresor dan ia kembali melakukan break untuk unggul 5-4 sebelum menutup set.
Federer mendapatkan kembali inisiatifnya ketika ia mematahkan serve lawan untuk unggul 3-1 pada set terakhir, namun Nishikori sempat memberi masalah dengan melakukan break pada game ketujuh.
Bagaimanapun, Federer tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya dan dan ia melepaskan smash keras untuk menutup perlawanan Nishikori pada match point pertamanya.
(Uu.H-RF/I015)