Twitter Pertimbangkan Gunakan 10.000 Karakter Mulai Maret

id Twitter, Pertimbangkan Gunakan 10.000 Karakter, Jack Dorsey

Twitter Pertimbangkan Gunakan 10.000 Karakter Mulai Maret

Spanduk dengan logo Twitter di depan gedung Bursa Sahan New York menjelang penawaran umum saham perdana di New York, Kamis (7/11). Kabar tentang rencana penambahan batasan teks bagi pengguna tak mendongkrak harga saham Twitter.(REUTERS/Lucas Jackson)

Washington (Antara Kalteng) - Batas teks 140 karakter Twitter telah lama membuat frustrasi dan menantang para pengguna yang suka bicara panjang lebar.

Sekarang perusahaan dapat menawarkan solusi, menurut situs berita teknologi re/code: cuitan 10.000 karakter yang tersedia secepatnya pada Maret.

Re/code melaporkan pada Selasa bahwa Twitter telah mempelajari cara untuk memungkinkan pengguna berkata lebih banyak setelah membatasi mereka dengan 140 karakter selama 10 tahun.

Batas berdasar kapasitas perangkat lunak pesan asli yang digunakan, meski membuat frustasi banyak orang, telah menyebabkan gelombang pasang komentar ultra-singkat di jaringan.

Sekarang setiap hari lebih dari 300 juta pengguna Twitter mengirim ratusan juta pesan setiap hari -- laporan berita, perbaruan status pribadi, iklan, lontaran politik, foto dan video, dan yang paling sering, komentar-komentar cerdas dan tak berbahaya.

Re/code mengatakan perusahaan sudah memungkinkan penggunaan 10.000 karakter dalam produk komersial yang disebut Direct Messages (Pesan Langsung) sehingga teknologi tidak lagi menjadi penghalang.

Perusahaan sedang menguji versi yang masih hanya akan menampilkan 140 karakter dalam pesan, tetapi membawa lebih banyak, dan pembaca harus mengklik pada cuitan untuk melihat sisanya.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Twitter untuk memperluas basis pengguna serta penjualan iklan dan sumber pendapatan lain.

Twitter terus kehilangan uang selama tiga kuartal pertama tahun lalu.

Pada Oktober, perusahaan melaporkan kerugian kuartal ketiga 132 juta dolar AS karena peningkatan pengguna tahun-ke-tahun yang mengecewakan, hanya 11 persen dari pengguna reguler menjadi 320 juta.

Twitter sendiri tidak berkomentar mengenai laporan tersebut pada Selasa, tapi pengguna tidak sepenuhnya antusias tentang kemungkinan penerapan batasan baru itu.

"140 karakter tidak cukup untuk mengekspresikan kemarahan saya bahwa Twitter menaikkan batas karakter menjadi 10.000," cuit penulis Brian Phillips dalam 111 karakter.

"Twitter benar-benar keras pada 300 juta orang keras kepala yang belum membencinya," gurau Rusty Foster hanya dalam 87 karakter.

Dalam cuitannya, pemimpin eksekutif Twitter Jack Dorsey tidak mengonfirmasi rencana penerapan kapasitas 10.000 karakter tapi mengatakan bahwa perusahaan "tak akan malu membangun fasilitas dan kekuatan baru di Twitter."
 
Menggunakan metode populer untuk melewati batas 140 karakter--menempelkan tampilan teks cuitan yang lebih panjang-- Dorsey menyebut format sekarang sebagai "batasan yang indah."

"Ini menginspirasi kreativitas dan keringkasan. Dan rasa cepat."

Kendati demikian, dia mengatakan, Twitter mencatat bagaimana orang menggunakan gambar layar untuk mengatasi batasan teks.

"Bagaimana jika teksnya benar-benar teks? Teks yang bisa dicari. Teks yang bisa disorot. Itu manfaat dan kekuatan lebih," kata Dorsey.

"Sepanjang itu konsisten dengan apa yang diinginkan orang, kami akan menelitinya."

Para investor juga tidak terpengaruh ide itu: saham Twitter ditutup turun 2,8 persen menjadi 21,92 dolar AS setelah laporan itu, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.(Uu.A026)