Sampit (Antara Kalteng) - Menjelang Gerhana Matahari Total sejumlah kamar hotel di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah masih sepi pemesan.
"Hingga memasuki H-7 kejadian GMT kamar hotel yang kita sediakan masih sepi dari pemesan," kata Manejer Komunikasi hotel Aquarius Sampit Ogto di Sampit, Rabu.
Khusus tamu yang akan menyaksikan GMT tersebut pihak manajemen hotel Aquarius menyediakan sedikitnya 30 kama. Dari jumlah kamar yang telah disediakan itu sampai saat ini baru 50 persen yang terpesan, yakni sekitar 10 hingga 15 kamar.
"Yang sudah memastikan menginap di hotel kami sampai saat ini baru 10 orang. Kita juga belum bisa mengetahui apakah kamar hotel yang dipesan itu akan ditempati wisatawan asing atau bukan, namun yang jelas pemesannya warga lokal," katanya.
Pihak hotel juga menyiapkan tempat menyaksikan GMT di lantai enam. Tempat menyaksikan GMT disediakan secara khusus, yakni dilantai paling atas hotel. Dari tempat terbuka itu dapat melihat secara langsung GMT. Pihak hotel tidak menyediakan kaca mata.
Sementara itu, pada hari H kejadian GMT 9 Maret 2016 nanti pemerintah Kotawaringin Timur (Kotim) akan mengemas fenomena langka itu dalam sebuah kegiatan pariwisata daerah dengan menggelar berbagai acara.
"Rangkaian ini melibatkan banyak pihak karena kita ingin momen yang sangat langka itu juga menimbulkan kesan berbeda. Pemerintah mengundang masyarakat dan wisatawan luar daerah yang ingin hadir," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kotim Multazam.
Kegiatan menyambut GNT total itu nantinya akan dipusatkan di pinggiran sungai Mentaya, tepatnya di area patung ikan jelawat.
Rangkaian kegiatannya dimulai dengan shalat gerhana matahari atau shalat Kusuf pada pukul 06.00 WIB di Masjid Al Madinatul Mubaroqah. Shalat di masjid yang berjarak hanya sekitar 10 meter dari ikon kota patung jelawat ini dikoordinasi oleh kantor Kementerian Agama Kotim.
Acara diisi dengan pertunjukan tari tradisional yang menampilkan tari pesisir dan tari pedalaman. Acara ini dilaksanakan di objek wisata ikon kota patung jelawat oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan menggandeng sejumlah kelompok tari.
Di lokasi yang sama, tepatnya di bagian pojok Pujasera, panitia menggelar wisata jajanan tradisional. Sambil menyaksikan fenomena GMT total, pengunjung bisa merasakan ragam jajanan tradisional Kotim yang belum tentu bisa dijajakan pedagang.
Sementara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memperkirakan GMT total terjadi pada 9 Maret. GMT akan melintasi 11 provinsi, yakni Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, hanya dua daerah yang bisa menyaksikan GMT total ini dengan jelas, yakni Sampit mulai pukul 07.27 WIB dan Palangka Raya mulai pukul 07.28 WIB.
