Muara Teweh (Antara Kalteng) - Realisasi pembangunan untuk keuangan dan fisik di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah APBD kabupaten setempat periode Januari-Juni 2016 baru mencapai 30,65 persen.
"Capaian tersebut masih belum memenuhi harapan kita sesuai target yang sudah disepakati bersama, yakni 50 persen untuk triwulan II, sehingga ada deviasi sebesar 19,35 persen," kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah pada kegiatan rapat koordinasi pengendalian pembangunan daerah (Rakordal) Triwulan II dan Rapim Tepra, di Muara Teweh, Senin.
Menurut Nadalsyah, untuk dana APBN berupa tugas pembantuan yang dikelola tiga SKPD baru dapat terealisasi sebesar 13,17 persen untuk keuangannya dan fisiknya 14,91 persen, urusan bersama yang dikelola satu SKPD masih 1,61 persen dan fisiknya 32 persen.
Kemudian dana alokasi khusus (DAK) yang dikelola 10 SKPD baru terealisasi 14,77 persen dan fisiknya 22,72 persen. Sementara untuk Program Mamangun Mahaga Lewu (PM2L) program membangun kampung dari pemerintah Provinsi Kalteng pada delapan SKPD baru dapat terealisasi sebesar 3,61 persen untuk keuangan dan realisasi fisiknya sebesar 4,23 persen.
"Saya minta kesungguhan dan keseriusan masing-masing SKPD pada triwulan III tahun anggaran 2016 ini untuk memacu kegiatan fisik yang dimulai dari percepatan proses pengadaan barang dan jasa serta pelaksanaan fisik dilapangan sesuai ketentuan yang berlaku dengan berupaya semaksimal mungkin memenuhi target rencana aksi percepatan penyerapan," katanya.
Nadalsyah mengatakan progres pengadaan barang jasa baik yang strategis maupun non strategis, yang merupakan penyumbang terbesar bagi seluruh SKPD untuk mempercepat serapan anggaran, yang terdiri dari paket strategis sebanyak 187 paket dengan pagu sebesar Rp251,136 miliar baru terlaksana pengadaannya sebanyak 90 paket atau 48,13 persen dengan dana sebesar Rp128,736 miliar.
Paket non strategis sebanyak 1.213 paket dengan pagu sebesar Rp100,176 miliar yang sudah pengadaan 497 paket atau 40,97 persen dengan dana sebesar Rp48,356 miliar.
"Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat 51,87 persen dari paket strategis yang belum dilaksanakan dan 59,03 persen dari paket non strategis yang juga masih belum terlaksana pengadaannya," kata dia.
Bupati Nadalsyah mengingatkan kepada SKPD di lingkup Pemkab Barito Utara (Barut) yang menerima anggaran dari pusat, baik dana tugas pembantuan, urusan bersama dan dana alokasi khusus, agar selalu rutin dan tepat waktu untuk melaporkan realisasi penyerapan anggaran tersebut baik secara online maupun manual sesuai ketentuan yang berlaku.
"Terutama untuk dana alokasi khusus agar disampaikan juga format laporan yang sesuai dengan surat edaran bersama tiga Menteri selain laporan yang sesuai juknis dan juklak dari masing-masing Kementerian," ujarnya.
Dia mengharapkan, pada saat rapat koordinasi pengendalian, monitoring dan evaluasi dana alokasi khusus di tingkat provinsi tidak dipermalukan lagi seperti tahun sebelumnya yang disebabkan keteledoran kurangnya memperhatikan pentingnya laporan sesuai format yang diminta, sehingga sampai dengan akhir tahun 2015 yang baru lalu, untuk Provinsi Kalteng hanya Kabupaten Barito Utara saja yang kosong laporan dana alokasi khususnya.
Mencermati keseluruhan, baik realisasi fisik dan keuangan APBD maupun APBN yang dikelola SKPD lingkup Kabupaten Barito Utara yang masih jauh dibawah target sesuai rencana aksi sampai dengan akhir triwulan II tahun anggaran 2016.
Begitu juga dengan progres pengadaan barang jasa baik yang strategis maupun non strategis yang sebagian besar masih belum dilaksanakan pengadaannya.
"Kepada SKPD yang realisasinya mendekati bahkan melampaui target yang ditetapkan saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginnya. Saya berharap agar capaian tersebut tetap terus ditingkatkan sesuai target yang ditentukan pada bulan berikutnya," kata Nadalsyah.
