Jakarta (Antara Kalteng) - Gembong narkoba, Freddy Budiman akhirnya meregang nyawa lewat peluru penembak dalam pelaksanaan eksekusi mati jilid III di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat dinihari WIB.
Freddy Budiman merupakan terpidana mati pertama yang dieksekusi selain 13 terpidana mati lainnya setelah permohonan Peninjauan Kembali (PK) ditolak oleh Mahkamah Agung.
Tingkah polah Freddy Budiman menjadi pusat perhatian saat Vanny Rossyane adalah seorang model majalah pria dewasa, blak-blakan menceritakan Freddy mendapatkan ruangan mewah di LP Cipinang yang berujung pada pencopotan Kalapas Cipinang, Kalapas Thurman Hutapea.
Pria kelahiran Surabaya 19 Juli 1976 ini yang menjadi bandar narkoba kelas internasional ittu, divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat terkait mengimpor 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012.
Dia pernah ditangkap tahun 2009, karena memiliki 500 gram sabu-sabu. Saat itu, divonis 3 tahun dan 4 bulan.
Feddy kembali berurusan dengan aparat pada 2011. Saat itu, dia kedapatan memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi. Dan menjadi terpidana 18 tahun karena kasus narkoba di Sumatera dan menjalani masa tahanannya di Lapas Cipinang.
Modus yang dilakukannya dengan memasukan ke dalam akuarium di truk kontrainer.
Setelah kasus di LP Cipinang, pria yang berubah menjadi alim itu dipindahkan ke LP Gunung Sindur, Bogor hingga akhirnya ke LP Nusakambangan, Cilacap, Jateng.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum), Noor Rochmad di Cilacap, menyatakan salah satu narapidana yang dieksekusi adalah Freddy Budiman.
Pertama (dieksekusi) Freddy Budiman, katanya.
Selanjutnya jenazah Freddy Budiman akan dibawa ke kampung halamannya di Surabaya.
Sebelumnya, pengacara terpidana mati Freddy Budiman, Untung Sunaryo mengatakan kliennya menyampaikan permintaan untuk dimakamkan di Surabaya.
"Freddy mengucapkan permintaan maaf diantaranya kepada Kepala Kejaksaan Agung Pak Prasetyo, Kapolri Pak Tito dan Kepala BNN Pak Budi Waseso," kata Untung di dermaga Wijaya Pura, Cilacap, Rabu.
Dia telah bertemu kliennya tersebut dan kondisinya dalam keadaan sehat dan tobat nasuha.
"Saya menemani keluarga Freddy yang menjeguk mamanya, kakaknya dan anaknya Freddy. Dia sudah betul-betul siap dan menyerahkan bulat-bulat kepada Allah SWT," kata Untung.
Berita Terkait
Pasokan narkoba dari jaringan Fredy Pratama terputus
Sabtu, 16 September 2023 2:26 Wib
Polda Kalsel sita aset jaringan gembong Fredy Pratama
Rabu, 13 September 2023 5:45 Wib
Tim khusus "Escobar Indonesia" buru gembong narkoba Fredy Pratama
Rabu, 13 September 2023 5:35 Wib
Main game saat rapat paripurna, Sekretartis DPD PDIP siap dipanggil DPP
Senin, 31 Juli 2023 17:19 Wib
Anggota DPRD nilai sebagian besar janji Anies tak terealisasi
Kamis, 13 Oktober 2022 18:05 Wib
Angkatan Laut Meksiko tangkap gembong narkoba Caro Quintero
Sabtu, 16 Juli 2022 14:11 Wib
Legislator tak tau soal anggaran pakaian dinas Rp1,7 miliar
Rabu, 30 Maret 2022 17:23 Wib
Fraksi PDIP kritik pembangunan tugu sepeda tanpa rencana
Rabu, 14 April 2021 19:37 Wib