Dianggap Terlalu Tenang, Jessica Mengaku Sangat Tertekan
Jakarta (Antara Kalteng) - Terdakwa perkara pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, menyangkal anggapan bahwa ia tampak terlalu tenang meski di bawah tekanan.
"Tidak benar, saya tertekan," kata Jessica usai mendengarkan keterangan saksi ahli kriminologi dari Universitas Indonesia, Ronny Rahman Nitibaskara, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis.
"Pendapatnya banyak yang tidak benar," tambah Jessica, yang terlihat muram dan sebelumnya beberapa kali terlihat menyeka kedua matanya.
Kriminolog Ronny memaparkan hasil analisisnya bahwa Jessica menunjukkan gestur cemas saat menanti temannya Wayan Mirna Salihin dan Hani di Kafe Olivier, Jakarta, pada 6 Januari.
Ronny juga menyimpulkan bahwa hubungan Mirna dan Jessica tidak akur, terlihat dari jarak yang dibuat Mirna saat keduanya berpelukan yang dilihat saksi ahli lewat rekaman CCTV Kafe Olivier.
Ia membandingkan pelukan Jessica ke Mirna dengan pelukan Jessica dengan Hani yang terlihat lebih erat dan tanpa jarak.
Menurut dia, Jessica bukan psikopat, tapi punya kepribadian emosional tidak stabil.
"Tidak benar, saya tertekan," kata Jessica usai mendengarkan keterangan saksi ahli kriminologi dari Universitas Indonesia, Ronny Rahman Nitibaskara, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis.
"Pendapatnya banyak yang tidak benar," tambah Jessica, yang terlihat muram dan sebelumnya beberapa kali terlihat menyeka kedua matanya.
Kriminolog Ronny memaparkan hasil analisisnya bahwa Jessica menunjukkan gestur cemas saat menanti temannya Wayan Mirna Salihin dan Hani di Kafe Olivier, Jakarta, pada 6 Januari.
Ronny juga menyimpulkan bahwa hubungan Mirna dan Jessica tidak akur, terlihat dari jarak yang dibuat Mirna saat keduanya berpelukan yang dilihat saksi ahli lewat rekaman CCTV Kafe Olivier.
Ia membandingkan pelukan Jessica ke Mirna dengan pelukan Jessica dengan Hani yang terlihat lebih erat dan tanpa jarak.
Menurut dia, Jessica bukan psikopat, tapi punya kepribadian emosional tidak stabil.