Muara Teweh (Antara Kalteng) - Penjualan batu bara oleh perusahaan pertambangan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, selama periode Januari-September 2016 mencapai 3,5 juta metrik ton.
"Jumlah ini merupakan penjualan dari 15 investor pemegang Izin Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) dan lima di antaranya hanya menjual sisa persediaan batu bara," kata Kepala Bidang Pengawasan Tambang pada Dinas Pertambangan dan Energi Barito Utara (Barut), Sarifudin di Muara Teweh, Selasa.
Saat ini penjualan batu bara mengalami penurunan karena dalam dua tahun terakhir harga batu bara di luar negeri (ekspor) dan dalam negeri anjlok atau tidak stabil, sehingga hampir semua perusahaan mengurangi produksi untuk menekan biaya operasional.
"Saat ini sejumlah perusahaan tambang batu bara di daerah ini telah merumahkan karyawannya karena anjloknya harga batu bara, bahkan lima perusahaan kini hanya menjual stok atau sisa produksi batu bara," katanya.
Di samping itu, kata Sarifudin, produksi batu bara di kabupaten pedalaman Kalteng itu masih mengalami kendala angkutan karena selama ini mengandalkan transportasi air melalui Sungai Barito.
Ia mengatakan angkutan batu bara sering terhenti akibat kedalaman Sungai Barito di luar batas normal atau naik sehingga kapal tidak bisa berlayar karena terhalang jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh sehingga kapal bisa tersangkut.
"Disamping itu angkutan batu bara sering terhenti akibat sungai dangkal sehingga tidak bisa dilayari tongkang dan kapal besar," katanya.
Kendala alam itu membuat operasional angkutan batu bara melalui Sungai Barito tidak maksimal. Selain kendala alam, produksi batu bara sejumlah investor juga belum maksimal terkait perizinan.
Di samping itu, operasionalnya juga terkendala izin pemanfaatan kawasan hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan jalan angkutan tambang sehingga sejumlah investor menghentikan kegiatannya untuk sementara waktu.
"Kami mengharapkan masalah perizinan dan jalan tambang bisa segera diatasi sehingga pemanfaatan tambang batu bara di daerah ini lebih optimal di masa mendatang," katanya.
Penjualan batu bara pada periode Januari-Desember 2015 mencapai 3.188.045 metrik ton atau turun dibanding tahun 2014 yang mencapai 4.107.502 metrik ton.
Berita Terkait
Daftar penempatan hotel jamaah haji Indonesia di Makkah dan Madinah
Selasa, 7 Mei 2024 20:32 Wib
Timnas Putri Korea Utara U17 jalani latihan pemulihan fisik
Selasa, 7 Mei 2024 16:52 Wib
Pemkab Barito Utara melaksanakan tes asesmen sistem merit
Selasa, 7 Mei 2024 16:31 Wib
Pemkab Barito Utara lakukan pemeriksaan terperinci LKPD 2023
Senin, 6 Mei 2024 20:23 Wib
Timnas Korut Putri U-17 hadapi tantangan suhu panas di Bali
Senin, 6 Mei 2024 19:32 Wib
Korea Utara hajar Korea Selatan di Piala Asia Putri U17
Senin, 6 Mei 2024 18:26 Wib
Pj Bupati Barito Utara ajak para guru amalkan jati diri PGRI
Senin, 6 Mei 2024 16:38 Wib
Jamaah calon haji Barito Utara berangkat 15 Mei ke Madinah
Senin, 6 Mei 2024 8:41 Wib