Legislator Ini Usulkan Museum Rutin Selenggarakan Kegiatan
Sosialisasi jangan hanya selebaran atau melalui media, tapi juga rutin menyelenggarakan kegiatan...."
Palangka Raya (Antara Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Syamsul Hadi mengusulkan Pemerintah Provinsi rutin menyelenggarakan kegiatan di museum Balanga untuk menarik minat masyarakat, khususnya pemuda untuk berkunjung.
Walau fasilitas museum dibuat semenarik mungkin namun minimnya sosialisasi yang optimal tidak akan membuat masyarakat datang untuk mengunjunginya, kata Syamsul di Palangka Raya, Rabu.
"Sosialisasi jangan hanya selebaran atau melalui media, tapi juga rutin menyelenggarakan kegiatan. Jadi, masyarakat awalnya datang untuk melihat kegiatan, mulai tertarik dan penasaran dengan isi museum," tambahnya.
Ketua Komisi C DPRD Kalteng ini menyebut keberadaan maupun isi museum sangat penting untuk diketahui masyarakat, khususnya pemuda dan pelajar. Sebab museum merupakan sejarah peradaban suatu bangsa atau suku.
Apabila sejarah tersebut diketahui seluruh lapisan masyarakat, maka akan berdampak pada rasa bangga dan berkeinginan untuk terlibat melestarikannya. Selain itu, memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan maupun perekonomian.
"Kalau sejarah peradaban ini dilestarikan dan mampu dikemas agar menarik orang dari berbagai daerah maupun negara lain untuk datang, tentu akan memberikan dampak pada peningkatan asli daerah (PAD) dan pekerjaan bagi sebagian masyarakat," kata Syamsul.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng menyelenggarakan pameran pesona manik-manik yang diikuti seluruh museum di Pulau Borneo. Manik-manik yang dipamerkan berbahan batu-batuan, plastik, kayu, tulang belulang dan lainnya peninggalan nenek moyang dikoleksi museum se Pulau Borneo.
Kepala Disbudpar Kalteng Yuel Tanggara mengatakan selain memamerkan berbagai jenis manik-manik, kegiatan ini juga diisi dengan seminar tentang manik-manik, wisata ke Bukit Batu Kabupaten Katingan dan tugu soekarno serta Nyaru Menteng.
"Kegiatan ini bertujuan agar museum Balanga semakin banyak yang mengunjungi. Kita ingin pengunjungnya bukan hanya masyarakat Kalteng, tapi juga provinsi maupun negara lain. Ini salah satu upaya kita lah," kata Yuel.
Walau fasilitas museum dibuat semenarik mungkin namun minimnya sosialisasi yang optimal tidak akan membuat masyarakat datang untuk mengunjunginya, kata Syamsul di Palangka Raya, Rabu.
"Sosialisasi jangan hanya selebaran atau melalui media, tapi juga rutin menyelenggarakan kegiatan. Jadi, masyarakat awalnya datang untuk melihat kegiatan, mulai tertarik dan penasaran dengan isi museum," tambahnya.
Ketua Komisi C DPRD Kalteng ini menyebut keberadaan maupun isi museum sangat penting untuk diketahui masyarakat, khususnya pemuda dan pelajar. Sebab museum merupakan sejarah peradaban suatu bangsa atau suku.
Apabila sejarah tersebut diketahui seluruh lapisan masyarakat, maka akan berdampak pada rasa bangga dan berkeinginan untuk terlibat melestarikannya. Selain itu, memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembangunan maupun perekonomian.
"Kalau sejarah peradaban ini dilestarikan dan mampu dikemas agar menarik orang dari berbagai daerah maupun negara lain untuk datang, tentu akan memberikan dampak pada peningkatan asli daerah (PAD) dan pekerjaan bagi sebagian masyarakat," kata Syamsul.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng menyelenggarakan pameran pesona manik-manik yang diikuti seluruh museum di Pulau Borneo. Manik-manik yang dipamerkan berbahan batu-batuan, plastik, kayu, tulang belulang dan lainnya peninggalan nenek moyang dikoleksi museum se Pulau Borneo.
Kepala Disbudpar Kalteng Yuel Tanggara mengatakan selain memamerkan berbagai jenis manik-manik, kegiatan ini juga diisi dengan seminar tentang manik-manik, wisata ke Bukit Batu Kabupaten Katingan dan tugu soekarno serta Nyaru Menteng.
"Kegiatan ini bertujuan agar museum Balanga semakin banyak yang mengunjungi. Kita ingin pengunjungnya bukan hanya masyarakat Kalteng, tapi juga provinsi maupun negara lain. Ini salah satu upaya kita lah," kata Yuel.