Legislator Ini Minta Dispenda Terus Dongkrak Penerimaan PAD

id DPRD Kalteng, Kalimantan Tengah, Jimin, Dispenda, Terus Dongkrak Penerimaan PAD, APBD Kalteng

Legislator Ini Minta Dispenda Terus Dongkrak Penerimaan PAD

Sekretaris Komisi D DPRD Kalteng, Jimin. (ugasepang.blogspot.com)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Sekretaris Komisi D DPRD Kalimantan Tengah Jimin meminta Dinas Pendapatan Daerah mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari alat berat yang semakin banyak di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" ini.

Sekarang ini banyak proyek atau pekerjaan pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Kota serta perusahaan perkebunan dan pertambangan yang menggunakan alat berat, kata Jimin di Palangka Raya, Kamis.

"Kondisi itu harus dimanfaatkan Dispenda dalam meningkatkan PAD bagi APBD Kalteng. Saya sarankan Dispenda mendata alat berat yang beroperasi di provinsi ini agar potensi pendapatan dapat terawasi dan terukur setiap tahunnya," tambahnya.

Dispenda Kalteng juga dihimbau agar membuat rencana strategis dalam mengejar pajak alat berat. Selain turun ke lapangan, bisa juga dengan memberikan himbauan serta motivasi bagi perusahaan.

Wakil rakyat dari Fraksi Demokrat itu mengatakan jumlah alat berat bisa dijadikan tolak ukur dalam menambah PAD. Data itu, nantinya juga bisa menjadi patokan dalam menuyusun RAPBD Kalteng ditahun-tahun kedepan.

"Dispenda tidak hanya menunggu kesadaran pemilik alat berat dalam melapor atau membayar pajak. Kalau bisa bentuk tim kecil untuk turun ke lapangan dan melaksanakan jemput bola ke perusahaan-perusahaan di wilayah ini," tegasnya.

Anggota DPRD Kalteng dua periode ini mengatakan banyak unsur lain yang juga memanfaatkan alat berat. Mulai dari sektor jasa konstruksi, batu bara, pertambangan emas, serta galian C (pasir).

Apalagi pemerintah daerah, sudah menyediakan insentif bagi pihak yang melaksanakan. disisi lain, jajaran dewan melihat keinginan gubernur dalam mendongkrak atau mencari sumber PAD sangat antusias bahkan sangat serius agar sektor itu dapat dioptimalkan.

"Usaha di perkebunan juga rata-rata menggunakan alat berat, sehingga itu, diperlukan kreativitas serta langkah antisipatif dalam menangkap peluang tersebut. Semua harus termotivasi atas pergerakan ini, jangan hanya diam dan menunggu saja," demikian Jimin.