Sampit (Antara Kalteng) - Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rudianur mendukung dan menyambut baik kehadiran investor yang akan membangun pabrik tepung berbahan dasar kelapa.
"Kita berharap pembangunan pabrik tepung berbahan kelapa dalam untuk pasar ekspor tersebut ke depannya bisa berdampak positif terhadap petani kelapa dalam yang ada di wilayah selatan Kabupaten Kotawaringin Timur," katanya kepada wartawan di Sampit, Jumat.
Rudianur mengungkapkan, keberadaan pabrik tepung berbahan dasar kelapa dalam juga akan mendongkrak harga jual kepala di tingkat petani di Kotawaringin Timur.
Selama ini harga kelapa dalam di tingkat petani tidak menentu berkisar antara Rp1.000 hingga Rp1.500/kg.
Menurut Rudianur, dengan naiknya harga jual kelapa maka ekonomi dan kesejahteraan petani juga akan lebih membaik.
"Tidak hanya petani kelapa di wilayah Sampit saja yang diuntungkan dengan adanya pabrik tepung berbahan dasar kelapa, namun juga petani kelapa yang ada di Kalteng ini," katanya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor membenarkan akan adanya investor tersebut.
"Investor tersebut bermint membangun pabrik kelapa dalam untuk memproduksi tepung. Hasil produksinya nanti akan mereka kirim ke Kanada dan Australia. Pembangunannya nanti kalau tidak akhir tahun ini, mungkin awal tahun depan," terangnya.
Rencana pembangunan pabrik itu sangat menggembirakan, khususnya bagi masyarakat di kawasan selatan yang selama ini mengandalkan hasil kebun kelapa. Selama ini mereka hanya menjual buah kelapa tanpa mengolahnya sehingga harganya rendah.
Jika pabrik tersebut beroperasi, diharapkan membawa dampak besar bagi masyarakat. Selain terserapnya banyak tenaga kerja, pabrik itu diperkirakan akan membutuhkan 150.000 butir per harinya untuk diolah menjadi tepung.
Untuk mencukupi kebutuhan produksi, pihak perusahaan juga akan mendatangkan kelapa dari daerah lain seperti Kabupaten Katingan dan Seruyan. Ini berarti peluang besar bagi masyarakat untuk kembali meningkatkan produksi kelapa di kebun mereka.
Saat ini harga kelapa di tingkat petani berkisar Rp1.000 hingga Rp1.500 per butir. Jika sudah ada pabrik yang menampungnya, harga kelapa diharapkan naik menjadi hingga Rp3000 per butir sehingga berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
"Mudah-mudahan ini akan membuat minat masyarakat kembali meningkat dan mereka tidak jadi mengganti kebun kelapa mereka dengan kelapa sawit. Pemerintah daerah berharap pabrik ini segera terrealisasi," harap Halikinnor.
Selama ini, kawasan Selatan merupakan daerah penghasil kelapa terbanyak di Kotawaringin Timur. Daerah itu meliputi empat kecamatan yakni Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut.
Berita Terkait
Parade dan tarian kolosal guru-murid meriahkan Hardiknas di Kotim
Kamis, 2 Mei 2024 17:07 Wib
Sekda Kobar akui mulai rasakan perubahan melalui Gerakan Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 16:57 Wib
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
BPBD Kotim pasok air bersih untuk korban banjir
Rabu, 1 Mei 2024 20:59 Wib
Disdik Kotim pastikan hak pendidikan terpenuhi di tengah situasi banjir
Rabu, 1 Mei 2024 19:56 Wib
Bupati Kotim perintahkan data perusahaan pendukung kegiatan pendidikan
Rabu, 1 Mei 2024 19:39 Wib
Wabup Kotim tinjau SDN 3 Sawahan terendam banjir
Rabu, 1 Mei 2024 17:33 Wib
Legislator Kotim sebut Sampit darurat banjir
Rabu, 1 Mei 2024 15:12 Wib