Kuala Kapuas (Antara Kalteng) - Sedikitnya 139 warga Desa Tajepan, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas mengalami keracunan massal yang diduga akibat makanan yang dikonsumsi pada saat acara 100 hari salah satu warga setempat yang meninggal dunia, Rabu (3/5) .
Sejumlah korban keracunan massal yang didominasi anak anak dan wanita tersebut langsung dibawa ke RSUD dr Soemarmo Sostroatmodjo Kuala Kapuas untuk diberikan pertolongan, sedang sebagian lainnya ditangani pada puskesmas Palingkau dengan mengirimkan beberapa dokter dan perawat ke lokasi kejadian.
Informasi yang dihimpun di lapangan, kegiatan 100 hari tersebut berlangsung pada Rabu sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah acara usai dan semua hadirin kembali pulang, beberapa jam kemudian sejumlah warga mulai merasakan pusing mual dan muntah. Sekitar pukul 18.00 WIB warga yang diduga mengalami keracunan makanan langsung dibawa ke Puskesmas setempat yang sebagian dievakuasi ke RSUD Kapuas.
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas menyebutkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan Desa Tajepan ditangani di Puskesmas Palingkau sebanyak 89 orang, 1 orang di rumah, 49 dirujuk/opname di RSUD Kapuas.
"Hasil investigasi sementara di duga toksin dari bakteri, berdasarkan gejala yg dominan muntah, diare, gejala tambahan mual dan pusing," kata Kepala Bidang Penyakit Menular Dinkes Kapuas, Kastalani.
Menurutnya, masa inkubasi rata-rata satu jam dan jenis pangan masak merah ayam yang dikonsumsi saat itu sampel nya sudah di ambil guna diuji ke Balai POM Palangka Raya dan BBTKL Banjarbaru. "Untuk pemeriksaan kimia dan mikrobiologis mengetahui penyebab pasti KLB keracunan pangan," jelasnya.
Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat yang pada saat kejadian berada di Palangka Raya langsung meluncur ke Kapuas untuk menemui warganya yang mengalami keracunan massal. Sekitar pukul 23.00 WIB Rabu malam dirinya tiba di RSUD Kapuas.
"Syukurlah dengan penanganan cepat dan baik dari petugas rumah sakit dan puskesmas setempat, kini kondisi para korban sudah stabil dan tidak ada yang mengkhawatirkan," kata Ben di sela kunjungannya.
Untuk biaya seluruh korban, ujar Bupati, akan ditanggung pemerintah daerah Kapuas. "Mereka ditanggung pemerintah untuk pembiayaannya, bahkan kepada keluarganya yang mengantar atau menunggu diberikan makanan," tambah Ben yang pada malam itu langsung menuju ke Palingkau untuk melihat kondisi korban lainnya.