Palangka Raya (Antara) - Pihak Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) menyatakan kesehatan orangutan albino yang tengah dalam perawatan dan pengawasan khusus, kondisinya semakin membaik.
"Dalam 10 hari terakhir berat badan orangutan albino tersebut naik menjadi 12,7 kilo gram dari berat awal sekitar 8,3 kilo gram," kata Humas BOSF Nyarumenteng, Monterado Friedman di Palangka Raya, Minggu.
Pria yang akrab disapa Agung itu menambahkan, dari hasil pemeriksaan dari tim kesehatan BOSF, primata yang mengalami kelainan genetik itu juga dinyatakan bebas dari pengakit hepatitis A, B dan C.
Di sisi lain, terkait pelaksanaan sayembara pemberian nama terhadap orangutan albino betina berusia lima tahun itu telah menampung lebih dari 2.852 usulan.
"Hingga siang tadi, sudah terkumpul 2.852 nama yang diusulkan jumlah ini diprediksikan juga akan terus bertambah. Besok kami umumkan resmi siapa namanya," kata Agung.
Dia menerangkan, warga atau masyarakat yang berpartisipasi memberikan nama terhadap orangutan berbulu dan berkulit putih serta bermata biru tersebut tak hanya diikuti masyarakat lokal, tetapi juga masyarakat luar negeri.
Orangutan albino yang diselamatkan dari warga Desa Tenggirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ini terus mendapatkan pengawasan dan perawatan intensif.
Untuk perawatan khusus tersebut seperti penempatan orangutan albino di tempat yang cahayanya tidak terlalu terang karena orangutan albino, kulit dan matanya lebih sensitif dan peka terhadap cahaya.
Pihaknya juga akan melakukan observasi menyeluruh untuk melibat kemungkinan segera dilepasliarkan dengan kehati-hatian yang salah satu kriterianya hutan yang masih lebat.