Warga Sampit Tewas Ditombak Kakak Ipar

id warga ditombak, polsek hanaut, pulau hanaut, kotim, sampit

Warga Sampit Tewas Ditombak Kakak Ipar

Ilustrasi (ANTARA News / Insan Faizin Mubarak)

Sampit  (Antara Kalteng) - Darman, seorang warga Desa Kelampan, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalteng tewas bersimbah darah setelah ditombak oleh kakak iparnya.

Paman korban, Sugian kepada wartawan di Sampit, Kamis mengatakan, korban tewas ditombak oleh kakak iparnya M Dianur (36) yang tinggal di Desa Natai Baru, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur pada Rabu (25/10) sekitar pukul 23.00 WIB.

"Istrinya melihat langsung saat suaminya diserang dengan tombak, hingga mengenai beberapa bagian di tubuhnya," terang Sugian, saat membawa jenazah korban di kamar jenazah RSUD Dr Murjani Sampit, untuk dilakukan visum, Kamis (26/10/).

Sugian mengatakan, korban tewas di rumahnya dan di hadapan Sabariah istrinya di Desa Kelampan, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Kejadian itu bermula ketika pelaku yang saat itu membawa tombak dan mengenakan topeng mendatangi rumah korban.

Sambil mengendap pelaku mengempesi sepeda motor korban dan kemudian memancing Darman keluar. Setelah mendengar ada suara mencurigakan, korban pun langsung ke ruang tamu rumah dan membuka kain tirai jendela.


Jenazah Darman warga Desa Kelampan Kecamatan Pulau Hanaut Kotawaringin Timur Kalteng korban tewas ditombak adik ipar saat berada di kamar mayat untuk di otopsi (Ist)

Pada saat itulah, pelaku langsung menyerang korban dengan menombak kaca hingga mengenai tangannya dan perut sebelah kiri. Setelah itu, pelaku kembali masuk ke rumah korban dan menyerangnya lagi dengan mengarahkan tombak ke punggung, hingga membuat korban tewas.

"Saat itu korban sempat berjalan ke depan ruang tengah rumahnya. Sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya," kata Sugian.

Melihat korban ambruk bersimbah darah, pelaku sempat memegang tangan korban untuk meminta maaf yang saat itu korban sudah tewas.

"Mereka berdua sudah lama selisih paham dan demdam. Perselisihan itu diduga akibat ilmu gaib, korban tidak percaya dengan ilmu gaib, sedangkan pelaku percaya akan adanya ilmu gaib," jelasnya.

Sementara itu pelaku berhasil ditangkap oleh jajaran Polsek Sungai Sampit, yang saat itu langsung mencegat pelaku di Jalan HM Arsyad, karena pelaku saat itu masih membawa tombak yang digunakannya untuk membunuh.

Kasus pembunuhan itu sekarang sudah ditangani oleh pihak kepolisian, dan masih belum diketahui secara pasti motif dari pembunuhan itu.