Masyarakat Kotim Berharap Pemilik Jutaan Zenith Ditangkap

id carnophen, sikat, syachwani

Masyarakat Kotim Berharap Pemilik Jutaan Zenith Ditangkap

Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar menunjukkan 3,7 juta butir zenith yang mereka sita dan dua sopir yang diamankan, Kamis (7/12/2017). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antara Kalteng) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, sangat berharap Polres Kotawaringin Timur, Kalteng, serius menangani kasus 3,7 juta butir carnophen atau zenith dengan menangkap pemiliknya.

"Kita tentu sangat mengapresiasi keberhasilan polisi menggagalkan peredaran 3,7 juta zenith itu. Masyarakat sangat berharap polisi bisa menangkap pemilik barang haram itu," kata Humas Organisasi Kemasyarakatan Aksi Masyarakat Anti Narkoba atau Sikat Narkoba, Didi Syachwani di Sampit, Jumat.

Satuan Reserse Narkoba Polres Kotawaringin Timur, menyita dua truk bermuatan 3.740.000 pil carnophen atau zenith yang diangkut dari Semarang dan tiba di Pelabuhan Sampit pada Rabu (6/12) malam. Jika dihitung harga per butir Rp4.000 maka nilai obat terlarang itu mencapai Rp14.960.000.000.

Didi mengungkapkan, kasus ini makin membukakan fakta kepada masyarakat bahwa peredaran narkoba di Kotawaringin Timur sudah sangat parah. Bukan tidak menutup kemungkinan, pernah ada pengiriman serupa dengan jumlah sangat besar namun lepas dari pantauan polisi.

Selama ini beredar informasi di masyarakat tentang adanya bandar-bandar besar di daerah ini, namun belum tersentuh. Polisi diminta membuktikan kepada masyarakat bahwa pemberantasan narkoba tidak pandang bulu.

"Kami berharap pengungkapan narkoba dalam jumlah besar tidak cuma sampai di sini, tapi berkelanjutan. Masyarakat menunggu polisi menangkap pemilik 3,7 juta zenith itu. Polisi harus berhasil," tegas Didi.

Harapan serupa juga disampaikan pegiat anti narkoba, H Ruslan Abdul Gani. Pengungkapan zenith dalam jumlah besar ini memberi harapan kepada masyarakat bahwa polisi makin serius memberantas narkoba.

"Tangkap pemilik sesungguhnya. Selama ini polisi belum menyentuh bandar besar. Yang ditangkap cuma pengedar kecil, bahkan kurir. Masyarakat pasti akan mendukung polisi untuk membongkar habis peredaran narkoba," kata Ruslan.

Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kotawaringin Timur ini mengaku sangat prihatin peredaran narkoba sudah sangat parah, bahkan hingga ke pelosok desa. Karena itulah dia bersama masyarakat lainnya dengan lantang terus menyuarakan pemberantasan narkoba.

Menurut Ruslan, dibutuhkan keseriusan dan keberanian untuk membongkar jaringan peredaran narkoba yang sudah menggurita. Masyarakat masih menggantungkan harapan kepada polisi untuk menyapu bersih peredaran narkoba agar masyarakat, khususnya generasi muda bisa diselamatkan dari dampak buruk narkoba.