Disperindag Kalteng Antisipasi Pedagang "Bermain" Jelang Natal

id Disperindag Kalteng, jelang Natal, Antisipasi Pedagang Bermain Jelang Natal, Katma F Dirun, TPID Kalteng, Satgas Pangan

Disperindag Kalteng Antisipasi Pedagang "Bermain" Jelang Natal

Foto Dokumentasi - Salah satu pedagang bawang merah dan putih saat membersihkan bawang yang hasil kiriman dari luar daerah di Palangka Raya. (FOTO ANTARA Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antara Kalteng) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Tengah, Katma F Dirun menegaskan bahwa pihaknya telah menyusun berbagai langkah antisipasi agar pedagang yang ada di provinsi ini tidak "bermain" jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kalteng dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kalteng pun terus menjalin komunikasi serta koordinasi agar para pedagang tidak sembarangan menaikkan harga, kata Katma di Palangka Raya, Selasa.

"Kita juga telah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk memastikan ketersediaan stok aman. Perkiraan kebutuhan pokok beras jelang Natal dan tahun baru sebanyak 26.561 ton, bawang merah 430 ton, cabai 2.793 ton, daging sapi 450 ton dan daging ayam ras 1956 ton," tambahnya.

Dikatakan, dari kebutuhan Kalteng akan berbagai bahan pokok tersebut, 65 persen masih didatangkan dari Kalimantan Selatan dan pulau Jawa, sehingga Disperindag Kalteng dan instansi terkait akan terus meningkatkan pengawasan dalam hal pendistribusian.

"Pengawasan untuk mamastikan ketersediaan kebutuhan pokok juga akan terus dilakukan. Intinya kita ingin pedagang tidak memanfaatkan momen hari keagamaan dengan menaikkan harga sepihak. Ini akan terus diawasi perkembangannya," kata Katma.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Tjahya Widayanti mengaku ketersediaan kebutuhan pangan di Provinsi Kalimantan Tengah mencukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Dia mengatakan kepastian ketersediaan pangan tersebut berdasarkan hasil tinjauannya ke sejumlah pasar tradisional di Kota Palangka Raya, didukung data dari Disperindag Kalteng serta TPID setempat.

"Jadi tidak ada alasan bagi para pedagang untuk menaikan harga kebutuhan pokok, apalagi sampai drastis. Ini tolong diperhatikan, karena untuk ketersediaan dan distribusinya dipastikan tidak ada kendala," kata Widayanti.

Meski begitu, Dia tetap mengharapkan pihak terkait khususnya Satuan Tugas (Satgas) Pangan melakukan pengawasan. Tak hanya melihat ketersediaan bahan pokok, namun juga mengantisipasi tindakan spekulan dari oknum pedagang yang memanfaatkan momen keagamaan untuk menaikkan harga.

Satgas harus memantau ke lapangan memastikan tidak ada masalah. Kan seperti beras, gula, dan daging ayam itu punya HET (harga eceran tertinggi). Jadi kalau sampai melebihi HET, maka perlu ditindak," demikian Widayanti.