Palangka Raya (Antaranews Kalrteng) - Anggota Komisi IV DPR RI, Rahmad Nasution Hamka meminta kepada Pemerintah Provinsi Kalteng dan Dewan Adat Dayak setempat segera membuatkan Peraturan Gubernur dan hukum adat, untuk para pengedar narkoba yang tertangkap berulang kali agar bisa diusir dari kampung di mana pengedar tersebut tinggal.
"Usulan saya ini tidak lain adalah untuk memberikan efek jera kepada para pengedar maupun bandar narkoba jenis apa saja, yang sudah merusak anak bangsa di Kalteng selama ini," kata Rahmad Nasution Hamka di Palangka Raya, Minggu.
Legislator asal Kalteng ini menganggap sanksi yang diberikan kepada para pengedar dan bandar narkoba selama ini, sama sekali tidak memberikan efek jera kepada mereka. Buktinya mereka usai keluar dari penjara, kembali melakukan hal yang sama.
Oleh karena itu, usulnya, guna memberikan efek jera, maka sanksi sosial yang diberikan kepada mereka harus tegas, apalagi mereka bolak-balik menjalankan bisnis haram tersebut. Juga wajah mereka apabila berhasil diamankan pihak kepolisian agar bisa dipampang di sebuah baleho berukuran besar, sehingga masyarakat mengetahui bahwa selama ini merekalah yang merusak generasi anak bangsa di Provinsi berjuluk 'Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila'.
"Ini bukan bermaksud untuk mematikan karakter mereka, karena mereka seakan tidak pernah jera dengan hukuman yang sudah mereka jalani saat berada di penjara. Kalau sanksi tersebut dilaksanakan di daerah kita ini, tentunya para pengedar narkoba ini akan jera," harapnya.
Selain itu, tegas politisi PDI-Perjuangan tersebut, meminta kepada pihak kepolisian untuk menggulung semua pengedar berbagai jenis obat keras seperti zenith dan somadril.
Dua obat tersebut juga sangat banyak beredar di Kalteng, bahkan anak muda dari SD, SMP dan SMA sangat mudah mendapatkan barang yang dianggap tidak legal selama ini oleh pemerintah.
"Dua macam obat itu daya rusak bagi penggunanya juga sangat dahsyat. Sebab obat tersebut sangat mudah di dapat oleh anak-anak di bawah umur serta remaja kita. Mengkonsumsinya pun tidak satu atau dua butir, melainkan lima sampai 10 butir. Maka dari itu saya bilang obat tersebut menjadi mesin perusak generasi kita selama ini," pungkas Rahmad.
Berita Terkait
Gabung ke Prabowo, Bobby Nasution ucapkan terima kasih ke PDI Perjuangan
Selasa, 14 November 2023 22:39 Wib
Kedatangan atlet UCI-MTB di Palangka Raya disambut tapung tawar adat khas Dayak
Jumat, 10 November 2023 18:40 Wib
DPP PDI Perjuangan beri waktu sepekan Bobby Nasution kembalikan KTA
Kamis, 9 November 2023 20:08 Wib
Sirkuit UCI-MTB Championship 2023 sajikan rintangan tikungan tajam
Kamis, 9 November 2023 19:05 Wib
Begini tanggapan Ganjar soal dukungan Bobby ke Prabowo-Gibran
Kamis, 9 November 2023 17:09 Wib
Prabowo terharu terima dukungan dari pengusaha muda seluruh Indonesia
Rabu, 8 November 2023 16:25 Wib
Relawan Barisan Pengusaha Pejuang nyatakan mendukung Prabowo-Gibran
Rabu, 8 November 2023 16:23 Wib
UCI-MTB Championship di Kalteng diikuti 60 negara
Jumat, 3 November 2023 16:51 Wib