UCI-MTB Championship di Kalteng diikuti 60 negara

id ISSI Kalteng,UC MTB Championship ,Rahmat Nasution Hamka

UCI-MTB Championship di Kalteng diikuti 60 negara

Foto Arsip - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran bersama istri menyaksikan kejuaraan sepeda dunia di Palangka Raya pada 2022. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 60 negara dari berbagai negara akan mengikuti kejuaraan internasional UCI Mountain Bike (MTB) Championship pada 12 November 2023 yang dilaksanakan di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Ketua Harian Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kalteng, Rahmad Nasution Hamka di Palangka Raya, Jumat, mengatakan untuk persiapan kegiatan tersebut sudah sangat siap bahkan terkait sirkuit dan hal lainnya juga sudah disiapkan jauh-jauh hari.

"Seluruh persiapan sudah matang hanya saja tinggal menunggu Supervisi PB ISSI Pusat melakukan pengecekan sirkuit dalam waktu dekat ini, usai dilakukan pengecekan maka kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan," kata Rahmat Nasution Hamka.

Ia juga menuturkan, untuk lintasan juga ada sedikit perubahan dibandingkan gelaran pada tahun lalu. Untuk saat ini sedikit diubah trek belokan akan diperbanyak menjadi trek lurus.

Bahkan kejuaraan sepeda dunia tersebut tidak lagi menggunakan seri, melainkan kejuaraan yang dilaksanakan di sekitar Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya langsung menjadi juara dunia olahraga sepeda gunung tersebut.

Baca juga: Kalteng Putra berhasil curi poin satu di kandang Persipura Jayapura

"Ya kita patut berbangga karena kegiatan ini menjadi kegiatan pertama kalinya di wilayah Asia yang diikuti oleh 60 negara. Bahkan Indonesia juga akan dilibatkan dalam kegiatan ini," bebernya.

Dibeberkannya lagi, untuk para atlet pada hari Hari Minggu 5 November 2023 juga sebagian sudah berdatangan. Kedatangan mereka lebih awak tentunya untuk kepentingan para atlet mencoba sirkuit yang akan diperlombakan.

Selain itu juga mereka sekaligus melakukan wisata serta beradaptasi dengan cuaca di Kota Palangka Raya, karena cuaca agak berbeda dengan cuaca di sejumlah negara lainnya.

"Lintasan milik kita ini adalah lintasan yang sangat menantang dan tidak pernah ada di dunia, maka dari itu mereka mau datang lebih awal untuk beradaptasi dengan sirkuit tersebut," demikian Rahmat Nasution Hamka.

Baca juga: Disperkimtan Palangka Raya permudah penataan aset fasilitas umum dengan 'Simantan'

Baca juga: Penjabat Wali Kota Palangka Raya dorong digitalisasi layanan publik

Baca juga: Legislator apresiasi toko ritel mulai terapkan tak sediakan kantong plastik saat belanja