KPHP Barito Tengah gali potensi wisata alam di Desa Tongka

id KPHP Barito Tengah,gali wisata alam di Barito Tengah,KPHP Barito Tengah gali potensi wisata alam,Desa Tongka

KPHP Barito Tengah gali potensi wisata alam di Desa Tongka

Petugas KPHP Barito Tengah bersama warga di kawasan hutan dan bebatuan di Desa Tongka Kecamatan Gunung Timang. (Foto KPHP Barito Tengah)

Potensi wisata alam diantaranya berupa hutan adat dan situs sejarah perlawasan rakyat setempat melawan penjajah Belanda tempo dulu
Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Barito Tengah Unit VI dan VIII Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah menggali potensi wisata alam dan sejarah di wilayah Desa Tongka Kecamatan Gunung Timang.

"Potensi wisata alam diantaranya berupa hutan adat dan situs sejarah perlawasan rakyat setempat melawan penjajah Belanda tempo dulu," kata Kepala KPHP Barito Tengah Unit VI dan VIII Kabupaten Barito Utara, Bahrudinsyah di Muara Teweh, Sabtu.

Kawasan hutan di Desa Tongka yang berada di pedalaman Sungai Montallat yaitu anak Sungai Barito, diantaranya kaya akan kayu hutan seperti meranti dan kayu ulin dengan ukuran berdiameter besar serta bunga anggrek dari berbagai jenis.

Untuk kawasan hutan lebat ini terjaga dengan baik yang dipelihara oleh masyarakat adat sehingga ini bisa dijadikan potensi untuk kedepan sebagai kawasan wisata alam di daerah setempat.

"Oleh karena itu sangat wajar bila masyarakat ingin hutan di wilayah tersebut menjadi hutan adat, sebab disana juga tumbuh pohon ulin yang diyakini berumur ratusan tahun," katanya.

Bahrudinsyah mengatakan untuk menjadikan wilayah desa tersebut menjadi hutan adat, tentu saja harus mendapat dukungan dari pemerintah daerah, diantaranya aspek legalitas dan peraturan daerah harus dibuat.

Bila ini dapat dijadikan hutan adat dan didalamnya terdapat situs sejarah, maka bisa dipastikan wilayah itu akan meningkat perekonomiannya. Karena saat ini akses ke Desa Tongka bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat.

Namun untuk sampai di lokasi situs yang telah ditemukan, hanya ada jalan setapak. Dan itu dapat ditempuh satu jam perjalanan dengan mengitari hutan lebat dan perbukitan.

"Pihaknya berharap dengan dijadikannya hutan ada serta adanya penemuan yang dianggap warga sakral, maka kedepannya banyak wisatawan berkunjung," ujar Bahrudinsyah.

KPHP Barito Tengah dengan wilayah kerja sebagian Kecamatan Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Baru, Gunung Purei, Gunung Timang dan Kecamatan Montallat.