Fernando Torres, penantian lama raih trofi bersama Atletico Madrid

id fernando torres, atletico madrid

Fernando Torres, penantian lama raih trofi bersama Atletico Madrid

Fernando Torres, penyerang Atletico Madrid. (vebma.com)

Lyon (Antara/Reuters) - Penyerang Atletico Madrid Fernando Torres mengakhiri penantian panjangnya untuk meraih trofi bersama klub tempat ia menghabiskan sebagian besar kariernya, ketika klub Spanyol itu menjuarai Liga Europa dengan kemenangan 3-0 atas Olympique de Marseille pada Rabu.    
   
Torres, yang akan menyelesaikan masa kerja keduanya di Atletico pada akhir musim ini ketika kontraknya habis, menggantikan pencetak dua gol Antoine Griezmann pada menit ke-90 dan mengangkat trofi bersama kapten Gabi.

Ia tersenyum tipis ketika berjalan ke arah para penggemar Atletico, sambil memegang trofi dengan satu tangan. 
   
Torres telah mendukung Atletico sejak masih berusia lima tahun dan bergabung ke akademi mereka ketika ia masih anak-anak, melakukan debut tim pertamanya pada usia 17 tahun pada 2001 ketika mereka masih bermain di divisi kedua Spanyol.

Ia menginspirasi mereka untuk kembali ke strata tertinggi dan menjadi kapten klub namun meroketnya penampilannya berbarengan dengan periode mengecewakan untuk Atletico, yang harus hidup di bawah bayang-bayang tim sekota Real Madrid.

Torres begitu jauh dari meraih trofi apapun ketika ia berpisah dengan Atletico pada konferensi pers yang penuh cucuran air mata pada 2007, untuk mengumumkan bahwa ia pindah ke klub Liga Inggris Liverpool.

Ia masih berada di Inggris ketika Atletico menyudahi puasa trofi selama 14 tahun dengan mengalahkan Fulham dengan skor 2-1 untuk menjuarai Liga Europa 2010, dan sedang berada di Chelsea ketika bekas klubnya itu memenangi lima trofi dalam dua tahun di bawah asuhan Diego Simeone, yang berpuncak pada kesuksesan menjuarai Liga Spanyol pada 2014.

Torres memenangi Liga Champions, Piala FA, dan Liga Europa bersama Chelsea, namun belakangan mengakui bahwa ia benar-benar merasa lapar untuk merayakan kesuksesan dengan klub masa kecilnya, di mana ia kembali ke sana pada Januari 2015, dan perkenalannya ke publik saat itu dihadiri oleh 40.000 penggemar.

Ia hampir mengukir kesuksesan yang menjadi impian pada final Liga Champions 2016 melawan Real Madrid, ketika timnya kalah adu penalti loleh rival sekota.

Pengaruh Torres mengecil sejak kekalahan itu dan ia tidak banyak dimainkan pada musim ini, di mana pelatih Diego Simeone telah menyatakan pada Februari bahwa ia tidak ingin mempertahankan sang pemain setelah musim ini.

Namun pria Spanyol 34 tahun itu memiliki prestasi terakhir untuk dirayakan bersama klub yang sangat ia cintai itu, dan yang memulangkannya kembali ada 2015 ketika kariernya berada di titik nadir.

(H-RF)