DKPP Barsel terus berdayakan petani lokal

id DKPP Barsel,petani barsel,endang candra mulya

DKPP Barsel terus berdayakan petani lokal

Ilustrasi - Seorang petani menabur pupuk urea pada sawahnya. (FOTO ANTARA/Herly Ersan)

Buntok (Antaranews Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perkebunan Barito Selatan, Kalimantan Tengah akan terus memberdayakan petani lokal di daerah itu.

"Upaya yang kita lakukan untuk memberdayakan petani lokal dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Barito Selatan, Endang Candra Mulya, di Buntok, Selasa.

Hal tersebut lanjut dia, agar mereka bisa mengembangkan sistem pertanian sehingga mereka bisa terus tumbuh dan bisa memiliki daya saing.

Itu dilakukan, supaya mereka tidak hanya bergantung pada satu komoditas pertanian saja, akan tetapi dapat mengembangkan tanaman pangan yang lain, seperti salah satunya jagung.

Menurut dia, supaya petani dapat mengembangkan sistem pertanian yang lebih maju, dan modern, tidak hanya diberikan bantuan pertanian saja, melainkan harus diberikan juga pelatihan, dan pengetahuan kepada para petani tentang pengembangan pertanian, serta bagaimana pemanfaatan lahan pertanian dengan baik.

Hal tersebut agar mereka bisa mengembangkannya, dan juga mencegah tidak terjadinya gagal panen sehingga pertanian di daerah ini kedepannya bisa berkembang dengan pesat.

Melalui pengembangan sistem pertanian yang sistematis, pihaknya melakukan perencanaan yang matang, yang dimulai dengan menyediakan bibit unggul bagi para petani.

"Mengingat luas lahan pertanian di daerah ini cukup luas, hanya saja seperti tahun lalu luas tanam padinya berkurang cukup signifikan, karena faktor cuaca," ucapnya.

Adapun program bantuan itu terbagi menjadi beberapa hektar, beberapa di antaranya adalah padi organik 200 hektare, padi gogo 300 hektare, jagung inbrida 455 hektare, dan hazton 800 hektar.

Selain itu juga pihaknya akan mengoptimalkan pengelolaan lahan organik seluas kurang lebih 2.500 hektare.

Program tersebut berjalan pada 2018 ini, dan bantuan tersebut berasal dari dana anggaran pendapatan Belanja Daerah (APBD), serta dari Anggaran pendapatan Belanja Negara (APBN).