Pengeboman air belum mampu padamkan kebakaran gambut Kotim

id Pengeboman air belum mampu padamkan kebakaran gambut Kotim,Karhutla,Water Bombing,Badan Penanggulangan Bencana Daerah,Muhammad Yusuf

Pengeboman air belum mampu padamkan kebakaran gambut Kotim

Pengeboman air atau 'water bombing' kebakaran lahan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Jumat (20/7/2018). Kebakaran belum bisa dipadamkan sehingga pemadaman melalui udara dilanjutkan Sabtu. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kebakaran lahan gambut di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada areal yang cukup luas, belum bisa dipadamkan meski pemadamannya dengan cara dilakukan pengeboman air.

"Tadi sore juga dilakukan sembilan kali WB (water bombing). Kebakaran belum reda. Besok pemadaman dilanjutkan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf di Sampit, Jumat malam.

Yusuf menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi kebakaran lahan gambut di Desa Basirih Hulu Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang terjadi sejak Kamis (19/7). Saat itu dikabarkan kebakaran cukup luas antara 70 hingga 100 hektare.

Kejadian itu langsung dilaporkan ke posko provinsi sekaligus minta bantuan pemadaman melalui udara. Saat itu pemadaman dilakukan sebanyak lima sorti atau pengeboman air, namun kebakaran gambut belum padam.

Saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana memang menempatkan dua helikopter `water bombing` pengembom air di Kalimantan Tengah. Dua helikoter itu disiagakan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan Bandara Iskandar Pangkalan Bun.

Pemadaman kebakaran di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dengan pengeboman air kembali dilakukan pada Jumat, menggunakan helikopter pengebom air yang diberangkatkan dari Palangka Raya. Pengeboman dilakukan sebanyak 26 sorti, yakni 17 kali pada pagi dan 9 kali pada siang hari.

Total ada sekitar 104.000 meter kubik air yang ditumpahkan untuk memadamkan kebakaran lahan tersebut. Sayangnya, kebakaran belum juga bisa dipadamkan dan terus meluas.

"Pemadaman akan dilanjutkan besok. Sesuai perintah Pak Danrem, pemadaman akan dilakukan sampai tuntas," tegas Yusuf.

Pemadaman kebakaran di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan terpaksa dilakukan melalui udara dengan pengeboman air karena lokasi kebakaran sangat sulit dijangkau melalui jalur darat. Hanya sekitar lima kilometer jalan yang bisa dilalui menggunakan kendaraan, selanjutnya masih ada beberapa kilometer yang harus dilalui dengan berjalan kaki mencapai lokasi kebakaran.

Kendala lain adalah jauhnya sumber air dari lokasi kebakaran. Sehingga jika tim bisa menjangkau lokasi kebakaran melalui jalur darat pun, pemadaman kebakaran sulit dilakukan karena tidak ada sumber air.

Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kotawaringin Timur meminta intensitas pengeboman air ditingkatkan. Pemerintah juga sangat berharap salah satu helikopter disiagakan di Bandara H Asan Sampit sehingga bisa dengan cepat dikerahkan ke lokasi kebakaran jika dibutuhkan pemadaman melalui udara.

Informasinya akan ada tambahan satu helikopter pengebom air yang dioperasionalkan di Kalimantan Tengah. Satu helikopter diharapkan khusus dioperasionalkan di Kotawaringin Timur karena kebakaran hutan dan lahan di kabupaten ini makin meningkat.