Sikka Isani, salah seorang peserta Siswa Mengenal Nusantara di sela-sela acara mengatakan, sangat bangga dan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan oleh Askrindo bersama Reksadana untuk mengikuti kegiatan penting serta berharga ini.
"Tentu akan kami memanfaatkan sebaik mungkin seluruh kegiatan. Apalagi kami nantinya akan mempelajari berbagai budaya dan pariwisata yang ada di Indonesia, khususnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta," kata dia.
Melalui kegiatan Siswa Mengenal Nusantara ini, siswi SMA Negeri 4 Palangka Raya itu mengaku semakin menyadari bahwa peran generasi muda sangat penting menjaga, melestarikan dan memperkenalkan budaya serta pariwisata Indonesia.
Dia mengatakan, melalui kegiatan ini pula nantinya akan berupaya diperkenalkan budaya dan pariwisata yang ada di Provinsi Kalteng. Sebab, budaya dan pariwisata Kalteng tidak kalah indah dan mempesona dari provinsi lain di Indonesia.
"Jika memungkinkan, melalui program Siswa Mengenal Nusantara ini, kami akan berupaya membuka mata dunia bahwa budaya dan pariwisata Indonesia, khususnya Kalteng, tidak kalah dengan negara lain," kata Sikka.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Askrindo Pusat, Deni S Aji mengatakan, program seperti ini tidak lain dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 tahun. Program Siswa Mengenal Nusantara itu dilaksanakan di sejumlah provinsi, salah satunya di Kota Palangka Raya.
Dia mengatakan, salah satu kegiatan diprogram Siswa Mengenal Nusantara ini dengan melakukan pertukaran pelajar. Untuk pelajar Kalteng, nantinya akan diberangkatkan ke Provinsi DIY.
"Pelajar Kalteng diberangkatkan ke Provinsi DIY. Di sana nanti mereka akan mengetahui bagaimana kehidupan sosial, adat istiadat dan kebudayaan yang berada di Provinsi DIY. Sekalian juga mereka memperkenalkan budaya dan pariwisata yang ada di Kalteng," kata Deni.
Dari 23 pelajar perwakilan 14 kabupaten/kota se- Kalteng yang mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara itu tiga diantaranya berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Para pelajar yang diikutsertakan itu pun memiliki banyak prestasi selama menempuh pendidikan.
"Tidak ada perlakuan khusus bagi pelajar yang memiliki keterbatasan mental. Mereka diperlakukan sama dengan yang lainnya. Tapi memang akan didampingi didampingi oleh beberapa guru ketika menjalankan kegiatan yang akan diagendakan oleh panitia di daerah setempat," demikian Deni.
