Jakarta (Antaranews Kalteng) - Facebook untuk sementara waktu menyimpulkan spammer yang mengincar uang berada di balik kasus peretasan yang berdampak pada puluhan juta pengguna media sosial tersebut baru-baru ini.
Laporan Wall Street Journal yang dilansir Reuters menyebutkan sekelompok spammer di Facebook dan Instagram menyamar menjadi perusahaan pemasaran digital, aktivitas mereka sebelumnya terpantau oleh tim keamanan Facebook.
Informasi tersebut didapatkan seorang sumber anonim yang mengetahui investigasi internal Facebook terhadap kasus ini.
Facebook pekan lalu mengumumkan peretas mencuri data dari 29 juta akun Facebook menggunakan program otomatis yang berpindah-pindah dari satu teman ke teman yang lainnya.
Menurut Facebook, data yang dicuri lebih sedikit dari angka perkiraan sebelumnya sebesar 50 juta akun. Angka revisi ini berdasarkan tinjauan mereka terhadap aktivitas akun-akun yang mungkin terdampak.
Melalui surat elektronik kepada Reuters, Facebook menyatakan akan kooperatif dengan FBI untuk masalah ini.
Facebook pertama kali mengumumkan kasus peretasan ini pada akhir September lalu dan sudah membereskannya begitu mereka mengetahui kebocoran ini pada 25 September.
Berita Terkait
Menkominfo : Peretasan YouTube DPR terkait dengan keamanan siber
Rabu, 6 September 2023 17:42 Wib
Indonesia dan Jepang ungkap kejahatan siber peretas kartu kredit
Rabu, 9 Agustus 2023 6:53 Wib
Peretasan kripto 2022 curi 3,8 miliar dolar dipimpin kelompok Korut
Selasa, 7 Februari 2023 8:58 Wib
Tak ada anggota polisi terlibat peretasan karyawan Mata Najwa dan Narasi TV
Jumat, 30 September 2022 16:15 Wib
Pihak keluarga tersangka peretasan terkait 'Bjorka' minta maaf
Jumat, 16 September 2022 18:31 Wib
Hacker asal Korut berada di balik peretasan game Axie Infinity
Jumat, 15 April 2022 16:03 Wib
Pembobol Microsoft ternyata remaja autis 16 tahun
Sabtu, 26 Maret 2022 12:38 Wib
Tindakan tegas Instagram, Twitter dan TikTok untuk lawan peretasan
Jumat, 5 Februari 2021 8:31 Wib