Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Robohnya menara SUTT di jalan Mahir Mahar Kota Palangka Raya yang terjadi pada Jumat (02/10/18) pukul 00.28 WIB, membuat warga kesulitan mendapatkan akses jaringan listrik.
Warga pun harus 'memutar otak' untuk mendapatkan akses jaringan listrik guna memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Karena, hingga saat ini sejumlah wilayah di Kota Palagka Raya masih padam total.
Salah satu lokasi yang diserbu warga yakni, di area Wifi Id Corner Telkom di Jalan Cempaka dan Wifi Id Corner di Jalan A. Yani Palangka Raya.
Novian, salah seorang warga mengatakan sengaja datang bersama beberapa temannya ke lokasi itu untuk mencari jaringin listrik yang masih menyala.
"Saya membawa peralatan listrik seperti laptop, power bank dan handphone untuk dicas. Tapi, laptop itu nantinya saya gunakan untuk mengisi kembali baterai handphone kalau tiba-tiba drop dan listrik tidak kunjung menyala," katanya.
Yulian, warga lainnya menambahkan, selain membawa peralatan tersebut dia juga membawa stop kontak yang memiliki banyak lubang.
"Ini agar kita bisa mendapatkan akses listrik dan saling berbagi dengan orang lain. Kalau untuk mandi saya bisa numpang di tempat teman yang ada jaringan PDAMnya.
Untuk saat ini pihaknya kalau kemana-mana selalu membawa colokan listik, untuk mengantisipasi ketersediaan baterai handphone, laptop tetap tersisi.
Mulai dari pagi, siang, sore bahkan hingga malam hari lokasi-lokasi itu banyak diserbu warga.
Tak hanya anak muda, bahkan sejumlah warga juga rela membawa anak yang masih balita ke lokasi itu demi mendapat aliran listrik.
Baca juga: PLN targetkan 4 hari perbaikan menara SUTT roboh selesai [video]
Berdasarkan pantauan, di lokasi-lokasi yang memiliki akses aliran listrik dipenuhi warga. Tak hanya di Wifi Id Corner, bahkan lokasi lain juga banyak warga yang 'berburu' tempat yang memiliki aliran listriknya.
Kejadian itu telah berjalan usai kejadian robohnya menara SUTT di Jalan Mahir Mahar Kota Palangka Raya
Akibat robohnya menara SUTT itu, selain kesulitan mendapat akses listrik, warga di Kota Palangka Raya juga kesulitan mendapat akses air untuk kebutuhan sehari-hari.
Para pengusaha swasta yang mengandalkan jaringan listrik seperti pengusaha foto copy, penjahit, tukang las, dan meubelair harus menghentikan sementara usahanya. Sehingga pendapatan perekonomian mereka berkurang seperti biasanya.
Baca juga: Tim dikerahkan inveastigasi penyebab robohnya SUTT